Batamtimes.co, Jayapura – Trigana tidak tahu menahu soal uang sebesar Rp 6,5 miliar dalam pesawat yang jatuh di hutan perawan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Karena itu Trigana menolak bertanggung jawab.
”Kami tidak tahu kalau ada uang dalam pesawat, sebab bila ada uang sebesar itu harusnya dilaporkan ke pihak Trigana, apalagi itu uang negara,” kata Kepala Cargo Trigana di Bandara Sentani Jayapura, Adi Kadi, Senin (17/8/2015).
Karena tidak dilapori, Trigana merasa tidak bertanggung jawab atas kehilangan uang sebanyak itu. “Dan itu tidak menjadi tanggung jawab kami,” ujar Adi singkat.
Uang Rp 6,5 miliar itu dibawa oleh 4 juru bayar PT Pos. Mereka akan membagikan uang itu kepada 6.000 warga miskin di Pegunungan Bintang, yang berhak memperoleh dana PSKS. Uang itu dibawa dengan dibungkus 4 tas.
”Empat orang juru bayar dari Kantor Pos Jayapura ikut dalam penerbangan Trigana air Service, rencananya mereka akan membagikan dana PSKS kepada 6.000 warga yang menjadi keluarga sasaran, satu keluarga menerima Rp 600.000,” terang Kepala Kantor Pos Jayapura, Haryono.
Uang sebanyak itu dibawa secara tunai ke Oksibil karena tidak tersedia uang tunai di sana. ”Kami selalu bawa uang tunai kalau ke Oksibil karena di sana tidak tersedia uang tunai dalam jumlah banyak. Kalau ke Wamena kami biasanya ambil tunai di sana,” kata Kepala Regional XI Papua dan Papua Barat, Agus Budi Satrio.
Saat ini kata Agus Budi, pihaknya fokus untuk evakuasi korban, sedangkan untuk penyaluran dana PSKS akan diatur kemudian. ”Pastinya pemerintah akan memikirkan langkah berikutnya terkait dana PSKS, yang utama adalah evakuasi karyawan,” jelasnya. (net/dtk)