DPR Rusuh, Zulkifli Hasan Dilaporkan ke Majelis Kehormatan

0
793

batamtimes.co,Jakarta – Ruang rapat Mahkamah Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendadak ramai pada Senin siang, 28 September 2015.

Sekelompok orang yang menamakan diri dari Kaukus Indonesia Hebat memaksa masuk ruang rapat majelis kehormatan untuk melaporkan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan dalam kunjungannya ke Cina beberapa waktu lalu.

Pimpinan dan anggota MKD yang sedang menggelar rapat internal mempertanyakan kedatangan tiba-tiba sembilan pria tersebut. “Ini dari mana? Kenapa tiba-tiba masuk?” ujar Ketua MKD Surahman Hidayat ketika melihat sejumlah orang memaksa masuk di antara wartawan yang sedang meliput rapat MKD.

“Kami warga negara Indonesia ingin melaporkan Ketua MPR dan Ketua DPR,” ujar salah seorang anggota Kaukus. “Ini tidak bisa begini Pak, mahkamah jangan dipolitisasi,” ujar Anggota MKD Sarifuddin Suding memotong omongan. Alisnya mengkerut kesal melihat kerusuhan di depan pintu masuk ruang MKD.

Saat itulah sejumlah personel Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR meminta agar kelompok Kaukus Indonesia Hebat itu meninggalkan ruangan. Namun, mereka memaksa duduk dan terus berbicara.

“Saya Arif Rachman dari Kaukus Indonesia Hebat. Kami meminta ini segera ditindaklanjuti, laporan kami terkait kehadiran beliau dalam forum pengusaha di sana. Dalam rangka investasi. Beliau bukan Kepala BKPM,” ujarnya.

Pintu masuk ruang Mahkamah Kehormatan Dewan masih terlihat rusuh di antara anggota KIH yang berdebat dengan Pamdal dan wartawan yang sibuk mengambil gambar. Saat itulah seorang anggota Kaukus Indonesia Hebat maju dan menyerahkan dokumen-dokumen laporan ke meja pimpinan Mahkamah Kehormatan Dewan.

Ditambah pula anggota KIH yang lain berebut berbicara menggunakan mikrofon. Karena marah, Wakil Ketua MKD Junimart Girsang bahkan mematikan seluruh mikrofon yang terintegrasi itu dari meja pimpinan.

“Laporannya sudah kami terima. Jadi dengan segala hormat, kembali ke tempat. Ini sudah kami terima terima dna akan diverifikasi sesuai mekanisme. Tunggu panggilan kalau memenuhi syarat,” kata Junimart. Ia lalu meminta Pamdal menggiring keluar kelompok KIH itu. “Ini kita mau rapat internal.”

Pamdal lalu menggiring keluar kelompok MKD tadi sambil meminta sejumlah kertas poster yang dibawa KIH. “Nafsu banget sama poster, Pak, kami cuma laporan,” ujar salah seorang anggota KIH.

Di sela-sela kerusuhan itu, Tempo bertanya kepada seorang tenaga ahli MKD yang menyaksikan kerusuhan kecil itu. “Ini mereka belum ada janjian, Mbak. Tiba-tiba saja masuk, padahal kan kalau mau lapor bisa ke sekretariat,” kata dia. “Pamdal mengira mereka itu wartawan.”

Ditemui di luar ruangan MKD, Anggota KIH Kurniawan mengatakan melaporkan Zulkifli Hasan karena kunjungan kerjanya ke Cina. Menurut mereka, Zulkifli tak seharusnya mengambil peran Kepala BPKM dengan berkeliling ke luar negeri menarik investor. “Yang menyedihkan bagi kami, penggunaan bahasa karpet merah bagi pengusaha Cina seolah-olah membangun kesan tamu agung dan raja,” ujarnya.(Tempo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here