Bareskrim Polri Mengerebek Lokasi Pembuatan vaksin palsu

0
611
Vaksin Palsu Istimewa

batamtimes.co,Bandung – Kasus vaksin palsu menyeruak. Bareskrim Polri menggerebek lokasi pembuatan vaksin palsu untuk polio, BCG, hepatitis dan beberapa lainnya di Pondok Aren, Tangerang.

Menyikapi kasus itu, salah satu produsen resmi vaksi Bio Farma menyampaikan pihaknya dalam melakukan produksi vaksin sesuai standar ketat WHO yang merupakan organisasi kesehatan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Selain itu, secara nasional, vaksin tersebut juga telah sesuai dengan standar yang ditetapkan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM),” kata Corporate Secretary PT. Bio Farma M. Rahman Rustan, menanggapi temuan vaksin palsu di Pondok Aren, Tangerang Selatan oleh Direktur Tipid Eksus Bareskrim Polri, Rabu (22/6/2016) dalam laman Bio Farma.

Menurut, Rahman, standar ketat tersebut membuat produk perusahaan asal Bandung itu terjaga otentik dan kualitasnya, sehingga orisinalitas produknya terjaga dan bereputasi global.

“Untuk distribusi vaksin dalam negeri, kami juga pastikan keamanan distribusi dengan pengiriman ke dinas kesehatan provinsi,” katanya.

Sedangkan untuk swasta melalui distributor resmi yamg secara periodik dilakukan audit agar selalu terjamin kualitas dan keamanan produknya. Dengan demikian, tidak akan ada kebocoran pengiriman yang kemudian bisa disalahgunakan para oknum. Selain itu Bio Farma juga rutin memberikan sosialisasi kepada user untuk dapat membedakan kemasan Vaksin yang Palsu dan asli.

Untuk mengetahui produk asli dan palsu, memang harus melalui uji laboratorium, namun menurut Kepala Divisi Penjualan Dalam Negeri Drajat Alamsyah, secara kasat mata produk palsu dapat dibedakan dari bentuk kemasan yang lebih kasar, nomor batch yang tidak bisa terbaca jelas dan, rubber stoper (tutup vial) ada perbedaan warna dari produk asli.

“Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada apabila ada pihak-pihak yang menawarkan vaksin yang lebih murah dari harga distributor, atau tanda-tanda fisik yang mencurigakan,” ujar Drajat.

“Terkait,adanya vaksin palsu, saat ini kami sedang berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Kemenkes dan BPOM Untuk permasalahan peredaran vaksin palsu ini,” ungkapnya.(dtk)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here