Presiden : Setiap Daerah Perbatasan Menjadi Beranda Terdepan Indonesia

0
853
jokowi di atas kapal perang KRI Imam Bonjol

batamtimes.co,Natuna-Klaim atas Laut china selatan sepertinya ibarat ‘Gunung merapi’ yang kapan saja siap meletus.Bahkan beberapa tapal batas Teritorial dari beberapa Negara yang masih ada disisi  laut china selatan masih tetap dipertahankan Tiongkok sebagai  kesatuan dari Negara tersebut.

Bahkan Indonesia yang masih ada pada posisi Laut cina selatan yakni Kabupaten Natuna yang masuk didalam kawasan Kepri sering terkena imbasnya,sumber hewani seperti Ikan yang terkandung  di perairan pulau Natuna sering di manfaatkan nelayan dari Tiongkok.

Polda Kepri,TNI AL sering mengamankan kapal nelayan  yang mencuri di perairan Natuna.Hanya saja nelayan Tiongkok tidak pernah jera ,bahkan nelayan dari Negara tersebut dikawal kapal penjaga pantai dari Tiongkok.

Akibatnya beberapa waktu lalu terjadi insiden penembakanIinsiden penembakan kapal nelayan China oleh TNI AL karena kasus pencurian ikan beberapa waktu lalu, menuai protes pemerintah China.

 ‘Ketegangan’ itu ditanggapi Presiden RI dengan mengunjungi langsung perairan Natuna sekaligus rapat di atas kapal perang.

Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas di atas KRI Imam Bonjol 383. Setelah menempuh perjalanan sekitar dua jam dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, ke Pangkalan Udara TNI AU Ranai, Kepulauan Natuna.

Rapat terbatas diikuti sejumlah menteri dan pejabat, antara lain Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Selain itu, ada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, dan Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun.

Dalam kunjungan Presiden  berpesan agar patroli dan penjagaan kawasan Natuna harus ditingkatkan.

“Patroli pengamanan laut di kawasan Natuna perlu ditingkatkan”katanya

Sementara itu Luhut binsar panjaitan yang ikut dalam rombongan mengatakan kunjungan Presiden ke Natuna juga inggin melihat langsung kondisi alat utama sistim persenjataan TNI yang bertugas di Perairan Natuna.

“ya setidaknya Presiden langsung meninjau KRI Imam Bonjol,sebagai penjaga perbatasan,”katanya menambahkan

Lagipula tambah Luhut,  Presiden juga kebetulan belum pernah kemari.

“Mungkin (Jokowi) Presiden pertama juga yang datang kemari dan sekalian melihat alutsista kita di sini,” ujar Luhut.

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi sempat mengecek KRI Imam Bonjol yang pada beberapa waktu kemarin berhasil menangkap kapal nelayan China. Jokowi juga sempat mengisi buku tamu dengan pesan ‘Jaga Kedaulatan NKRI’.

Terkait penangkapan Ikan kapal nelayan dari Tionkok beberapa waktu lalu,Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan sebaiknya Natuna bisa dijadikan perhatian bersama, kondisi di perairan Natuna oleh Tiongkok masih dianggap bagian dari lautan mereka tentu membutuhkan perhatian semua pihak, baik Polri, TNI, KKP, Bakamla, dan instransi terkit lain.

“Presiden sudah memerintahkan untuk mempertahankan kedaulatan karena wilayah Natuna masih dianggap lautan Tiongkok. Artinya semua pihak terkait ambil bagian sesuai tupoksi masing-masing,” katanya selasa yang lalu.

Karena itu, dia menegaskan pihaknya sekuat tenaga bersama komponen lain berupaya mempertahankan NKRI ini dari segala bentuk ancaman.

“Kami juga sudah membimbing nelayan kita untuk melaut dengan tenang. Saya kira semua cara harus dilakukan untuk melindungi nelayan kita,” kata Sam.

Jadikan Natuna Sebagai Destinasi Wisata baru

Pemerintah menilai Kepulauan Natuna mempunyai posisi yang strategis dan merupakan jalur utama pelayaran laut dunia menuju Hong Kong, Jepang, dan Korea.

Dalam beberapa kali kesempatan, Presiden menuturkan setiap daerah perbatasan mesti menjadi beranda terdepan Indonesia. “Gedung pos perbatasan harus dibangun besar dan bagus. Ada pasar juga,” ucap Jokowi .

Dikatakanya, menggelar rapat terbatas di Kepulauan Natuna lantaran ingin menyaksikan langsung kondisi di Kepulauan Natuna. Dengan demikian, rencana pengembangan yang disiapkan bakal menjadi lebih terarah dan jelas.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya segera akan menjadikan Natuna dan wilayah sekitarnya sebagai destinasi wisata baru.

“Sesuai arahan Presiden, Natuna akan dijadikan destinasi pariwisata,” katanya di Jakarta, Kamis.

 Ia mengatakan setelah kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Natuna pada 23 Juni 2016 pihaknya segera menindaklanjuti hasil kunjungan tersebut.

Arief menyatakan mulai merapatkan barisan dan mengonsolidasikan jajarannya untuk membangun Natuna dan sekitarnya sebagai destinasi wisata baru.

“Saya sudah meminta Kepala Dinas Pariwisata Kepri Guntur Sakti untuk melaporkan hasil kunjungan Presiden kepada Deputi Pengembangan Destinasi Kemenpar untuk sinergi,” katanya.

Arief menambahkan Natuna dan sekitarnya sebagai pulau terluar NKRI memiliki potensi wisata terutama dari sisi bahari.

Oleh karena itu, pihaknya berencana mengembangkan Natuna sebagai destinasi wisata bahari dengan ditunjang infrastruktur yang lebih memadai.

Sebelumnya Presiden Jokowi telah menginstruksikan percepatan pembangunan di Natuna sebagai salah satu pulau terdepan di Indonesia.

Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas maupun pembangunan ekonomi seperti industri perikanan, gas, dan pariwisata bahari perlu segera dilakukan.(berbagai sumber)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here