batamtimes.co,Bagdad – Menteri Dalam Negeri Irak Mohammed Ghabban mengundurkan diri. Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawabnya atas sejumlah serangan bom di ibu kota Bagdad, pekan lalu. Ghabban menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers dan video yang diunggah di laman Facebook-nya, Selasa, 5 Juli 2016.
Dia menyatakan wakil menteri akan mengambil alih tugas-tugasnya. Namun pengunduran diri itu belum disahkan Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi.
Kementerian Kesehatan Irak mengatakan jumlah korban jiwa akibat bom bunuh diri di pusat perbelanjaan Karrada, Bagdad tengah, Sabtu pekan lalu, mencapai 250 orang.
Serangan itu adalah yang terburuk sejak pasukan Amerika Serikat menggulingkan Saddam Hussein 13 tahun lalu. Akibat serangan tersebut, kemarahan warga Irak atas melemahnya aparat keamanan kian membesar.
ISIS mengaku bertanggung jawab terhadap serangan itu. Tragedi tersebut menunjukkan ISIS tetap mampu menyerang dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar, meski kalah di sejumlah medan tempur, termasuk Fallujah, baru-baru ini.
Ghabban menyatakan truk berisi bahan peledak yang menghantam Karrada berasal dari Provinsi Diyala, wilayah timur Irak. Dia menuding kurangnya komunikasi antar-pasukan yang bertanggung jawab mengamankan ibu kota.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters bulan lalu, Ghabban mengatakan serangan bom ISIS di Bagdad tidak akan berhenti, kecuali struktur aparat keamanan Irak diperbaiki.
Dia menyatakan sejumlah pasukan keamanan berada di luar kendalinya, termasuk unit-unit yang melapor ke dua lembaga kontra-terorisme, dua direktorat Kementerian Pertahanan, dan komando keamanan regional. Badan-badan tersebut tumpang-tindih dengan upaya kontra-intelijen yang dilakukan kementriannya.(tem)