batamtimes.co,Batam- Setelah Negara Singapura mengonfirmasikan 41 kasus virus Zika yang ditularkan dari dalam negeri. Maka Indonesia melalui Pemerintah Kota Batam mulai melakukan tindakan pencegahan.
Tindakan pencegahan dimulai dengan melakukan pengaktifan kembali thermo scanner, menempatkan petugas kesehatan dan melakukan sosialisasi melalui selebaran dan spanduk tentang bahaya virus Zika.
“Kami mengangtifkan thermo scaner, jika terindikasi suhu badannya tinggi, akan direkomendasikan ke klinik di pelabuhan, dan kalau dinilai akut, maka dirujuk ke rumah sakit terdekat,” jelas Ardi.
Dalam kesempatan itu, Ardi menegaskan hingga saat ini belum ada warga Batam yang terdeteksi terkena virus berbahaya itu
Sementara itu,pihak berwenang Singapura yang terpapar langsung dengan virus tersebut mengatakan telah menguji virus zika terhadap 124 orang, terutama para pekerja konstruksi asing yang dipekerjakan di sejumlah lokasi.
Lokasi itu diperintahkan untuk menghentikan pekerjaan dan asrama para pekerja diperiksa. Sebanyak 78 orang teruji negatif dan lima orang lainnya masih ditangguhkan. Sebanyak 34 orang pasien telah berhasil pulih.
Sabtu pekan lalu, pihak berwenang memastikan bahwa seorang perempuan Malaysia berusia 47 tahun di Singapura tenggara menjadi kasus pertama di negeri itu di mana virus Zika ditularkan secara lokal.
Zika yang dibawa nyamuk itu awalnya terdata di Brasil tahun lalu dan sejak itu menyebar ke seantero Amerika. Virus ini menyerang wanita hamil dengan menyebabkan kelainan sejak bayi yang akan lahir.
Virus ini dikaitkan dengan sekitar 1.600 kasus mikrosepali (bayi lahir dengan kepala kecil) di Brasil.
Taiwan Mengeluarkan Peringatan Bepergian ke Singapura
Zika merupakan virus yang disebarkan oleh sejumlah nyamuk, terlacak di Brasil pada tahun lalu dan sejak saat itu menyebar ke penjuru Amerika. Virus itu memberikan resiko terhadap para wanita hamil karena dapat menyebabkan kecacatan saat lahir.
Virus itu telah dikaitkan dengan lebih dari 1.600 kasus mikrosepalus di Brasil, dimana bayi lahir dengan ukuran kepala yang kecil.
Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan, Senin, mengeluarkan peringatan perjalanan (travel alert) ke Singapura karena adanya laporan tentang penularan virus Zika di negara tersebut.
“Hingga 28 Agustus, jumlah orang yang dikonfirmasi terinfeksi virus Zika yang disebabkan oleh nyamuk di Singapura mencapai 41 orang,” kata CDC dengan mengutip data yang disediakan otoritas kesehatan negara tersebut.
Semua kasus tersebut terbatas di wilayah Aljunied Crescent dan Sims Drive, sebanyak 34 dari mereka telah pulih dan tujuh masih dirawat di rumah sakit, demikian menurut CDC sebagaimana dikutip Kantor Berita Taiwan CNA yang dipantau Antara.
Meskipun demikian, dikhawatirkan virus akan menyebar dari dua lokasi itu setelah beberapa pasien melakukan perjalanan ke Khatib Camp dan Sembawang Drive, demikian pernyataan CDC.
Oleh sebab itu, CDC mengeluarkan peringatan perjalanan level 2 ke Singapura, perempuan hamil dan perempuan yang merencanakan kehamilan disarankan untuk lebih berhati-hati.
Berdasarkan sistem tiga tahap CDC, peringatan perjalanan level 1 adalah saran kewaspadaan dan pencegahan penyakit, sedangkan level 2 mendesak kehati-hatian tingkat tinggi dan tindakan perlindungan yang ketat. Sedangkan level 3 adalah imbauan kepada agen perjalanan menuju atau dari destinasi tertentu.
Saat ini CDC mengeluarkan peringatan perjalanan level 2 untuk 58 negara dan wilayah yang dilaporkan terkena infeksi virus Zika, termasuk Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Negara-negara itu menjadi jalur terpadat lalu lintas manusia ke dan dari Taiwan.
Berdasarkan level 2 peringatan perjalanan, jika mendesak untuk mengunjungi wilayah-wilayah tersebut, maka wisatawan disarankan untuk mematuhi “Formula 2226” setelah meninggalkan wilayah yang terkena dampak Zika untuk mencegah penularan penyakit, demikian CDC.
Formula khusus tersebut adalah wisatawan perempuan harus menunda kehamilan selama dua bulan setelah mereka kembali, terlepas dari apakah mereka menunjukkan gejala Zika atau tidak.
Bagi wisatawan laki-laki, bahkan kalau pun mereka dicurigai terkena gejala Zika, mereka diminta untuk menghindari hubungan seksual atau menggunakan kondom selama dua bulan setelah mereka kembali dari wilayah yang terdampak virus itu.
Jika mereka kemudian dicurigai terkena gejala Zika, maka mereka harus menghindari hubungan seksual atau menggunakan kondom selama enam bulan setelah mereka pulang.(red/ant)