batamtimes.co , Abuja- Sebanyak 21 anak perempuan yang diculik kelompok ekstrimis Boko Haram lebih dua tahun lalu kembali berkumpul dengan orang tua mereka. Mereka merupakan bagian dari lebih 200 anak perempuan yang diculik Boko Haram dari sekolah mereka di Chibok dua tahun lalu.
Sebanyak 21 anak itu dibebaskan sebagai hasil negosiasi antara pemerintah Nigeria dan Boko Haram pekan lalu.
Anak-anak yang dibebaskan itu merupakan anak-anak yang menolak bergabung sebagai milisi Boko Haram. Mereka memilih menjadi budak Boko Haram dengan tugas melayani para milisi memasak, mencuci pakaian, mengambil air. Sedangkan teman-teman mereka yang bergabung sebagai milisi atau istri milisi Boko Haram tidak terdengar kabarnya.
Anak-anak pelajar perempuan yang diculik itu sebagian besar beragama Kristen dan selama dalam sekapan Boko Haram mereka tinggal di padang rumput. Makanan minim hingga beberapa di antara mereka tewas.
“Saya merasa seperti hari saat saya melahirkannyanya ke dunia. Saya menari dan menari dan menari,” kata Ruth Markus, ibu dari Saratus Markus, salah satu anak dari 21 anak yang dibebaskan seperti dikutip dari New York Times, 16 Agustus 2016.
Anak-anak itu kini tinggal di satu tempat yang dirahasiakan polisi, dan mereka sedang menjalani perawatan medis dan psikologis.
Mereka dijadwalkan bertemu Presiden Muhammadu Buhari hari ini, 17 Oktober 2016. Pemerintah Nigeria masih berjuang untuk membebaskan anak-anak lainnya yang diculik Boko Haram.
Menurut keterangan beberapa orang tua yang bertemu anak-anak yang dibebaskan itu, sebanyak 100 anak tewas digigit ular, satu tewas saat melahirkan bayinya, dan empat tewas terkena ledakan bom.
Informasi pembebasan anak-anak itu dijelaskan oleh warga Chibok. Pemerintah Swiss dan Komite Palang Merah Internasional membantu negosiasi pembebasan anak-anak itu. Milisi Boko Haram mengumpulkan anak-anak dan mengatakan mereka akan pulang ke rumah.
Beberapa hari kemudian, mobil Palang Merah Internasional memasuki hutan tempat anak-anak itu dikumpulkan.
Setelah masing-masing perwakilan berjabatan tangan dan berbicara dengan milisi, mereka lalu pergi. Seorang milisi kemudian membaca surat kabar tentang nama anak-anak yang akan dibebaskan. Setelah itu, milisi membawa anak-anak itu dengan mobil ke satu tempat.
Anak-anak itu kemudian diturunkan dari mobil dan diberitahu arah mereka berjalan. Selama dua hari anak-anak itu berjalan hingga tiba di perbatasan kota tempat mereka bertemu sejumlah aparat Nigeria.
Sebanyak 276 anak sekolah perempuan diculik dari asrama sekolah mereka di Chibok pada April 2014. Saat itu anak-anak sedang menjalani masa ujian.
Pertama kali anak-anak korban penculikan Boko Haram ditemukan di hutan dengan membawa bayinya. Anak perempuan itu bernama Amina Ali.(New york TImes)