Aksi saling Dorong Warnai Demo ‘Melayu Melawan’ Tolak UWTO

0
785
Aksi demo 'Melayu Melawan' sempat saling dorong disebabkan masa hendak masuk Kantor BP Batam (Selasa 11/2/2016)

Batamtimes.co , Batam -Sekitar 1000 Orang masa berdemo di Kantor BP Batam,Aksi tersebut guna menentang kenaikan UWTO  Rabu (2/11/2016). Mereka mengklaim dari ‘Melayu Melawan’.

Massa dari Melayu Melawan setibanya di Kantor BP Batam,rombongan demo meneriakan orasinya terkait penolakan  Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 148 Tahun 2016 dan Peraturan Kepala (Perka)BP Batam 19 Tahun 2016 yang mengatur kenaikan tarif layanan lahan dan Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO).

Masyarakat menilai sesungguhnya itu telah melukai rasa keadilan dan hak masyarakat Batam. “Ini jelas merupakan tindakan diktator BP Batam,” ujar orator dalam aksinya. Mereka ingin tempat tinggal yang dihuni aman, tanpa harus khawatir suatu saat terusir karena tidak mampu membayar UWTO yang begitu tinggi tarifnya.

“Kita tidak ingin anak cucu kita terbebani dengan biaya sewa lahan yang begitu tinggi,” sambung orator lainnya.

Aksi unjuk rasa sempat memanas dan mendapat pengawalan ketat dari kepolisian. Tiga unit watercanon dan ratusan polisi disiagakan.

Demo Masa ‘Melayu Melawan’   Tidak Dihiraukan BP Batam

Berbagai luapan kata-kata lantang  orator berteriak tidak membuahkan hasil.Masa yang jumlahnya hampir ribuan tersebut menyampaikan orasinya mulai dari menekankan menolak keras UWTO dan meminta agar tujuh pimpinan BP Batam harus di copot serta bubarkan BP Batam .

“UWTO membuat masyarakat Batam sengsara , membuat kami geram , jadi tak nyaman , kami tak setuju membayar UWTO ,” sebut  orator Selasa (11/2/2016).

Suasana aksi unjuk rasa sempat memanas, ketika pimpinan BP Batam tidak mau menjumpai pengunjuk rasa , pagar pembatas beberapa kali didorong massa , yang dijaga Polisi dari gabungan Polresta Barelang dan Polda Kepri serta Polsek Batam kota .

Kapolresta barelang  Kombes Pol Helmy Santika langsung  bertindak  dan  sebagai tim negoisasi antara BP Batam dan Melayu Melawan.

Dari pantauan www.batamtimes di lokasi Kapolresta  terlihat beberapa kali melakukan negoisasi kepada kedua belah pihak untuk mengkondusipkan suasana yang beberapa kali memanas .

Hasinya karena merasa tidak mampu melawan ,‘Melayu Melawan’pun satu persatu membubarkan diri

Melayu Melawan pulang tangan kosong tanpa ada hasil yang mereka terima , walaupun penyampaian aspirasinya berbagai macam kalimat yang disampaikan.

Pewarta : Angga

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here