Warga Pulau Abang Khawatir Penularan Penyakit TBC

0
753
Perbedaan Paru-paru Sehat dengan Paru-paru sakit TBC

batamtimes.co , Batam – Warga Pulau Abang Kecamatan Galang Kota Batam Kepulauan Riau mengkhawatirkan penularan penyakit Tuberkulosis atau TBC yang terjadi di pulau yang dikenal dengan wisata bawah laut itu.

Tokoh masyarakat Pulau Abang, Rahmad, Jumat, mengatakan banyak warga yang menderita penyakit menular itu, namun enggan melakukan pemeriksaan, sehingga terus menular ke warga lainnya.

“Masalah kesehatan, kami meminta perhatian pemerintah agar melakukan sosialisasi atau entah apa namanya itu, untuk memperhatikan masyarakat mengidap TBC,” kata Rahmad saat menerima kunjungan Wali Kota di Pulau Abang.

Menurut dia, masih banyak warga pulau yang enggan peduli dengan penyakit yang dideritanya, sehingga membutuhkan peranan pemerintah agar penyakit yang disebabkan bakteri itu tidak terus menular.

Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Pembantu Pulau Abang, Bidan Wulandari memperkirakan puluhan warga di pulau itu menderita TBC. Namun, hanya sedikit di antaranya yang berkenan memeriksakan kesehatan dan menjalani pengobatan dengan benar.

“Yang terdata, seorang menderita TB MDR, sekarang sudah sembuh. Dan yang masih pengobatan 2 orang. Ini karena banyak yang enggak mau periksa,” kata perempuan tempatan itu.

Ia memperkirakan, tiga dari 10 warga Pulau Abang menderita TBC.

Warga enggan repot menjalani pengobatan hingga tuntas. Padahal, untuk bebas dari TBC penderita harus menjalani pengobatan rutin selama enam bulan.

Menurut dia, kebanyakan warga lebih suka mengasup obat luar yang dijual bebas.

Padahal, pemerintah selalu menyiapkan obat TB di Puskesmas Galang. Warga hanya tinggal melakukan tes kesehatan. Kemudian petugas yang akan mengambil obat di Pulau Galang.

“Jumlah obat cukup. Setiap kami bulan ambil obat di Puskesmas,” katanya.

Bagi masyarakat pengguna Jamkesmas dan BPJS, Puskesmas Pembantu tidak menarik iuran sama sekali. Dan untuk masyarakat yang tidak memiliki asuransi apa pun, dikenakan biaya Rp5.000 sesuai dengan Perda tentang Kesehatan.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi memastikan bahwa obat TB dapat diperoleh masyarakat secara gratis di Puskesmas Pembantu.

“Tidak dipungut bayaran. Penyakit menular ditanggung pemerintah. Kalau ada yang bayar-bayar, lapor ke saya,” katanya.

Wali Kota meminta warga untuk lebih peduli dengan penyakit yang dideritanya. Apalagi pengobatan TBC harus terus menerus selama enam bulan.

Bila berhenti sebelum enam bulan, maka penyakit bisa datang kembali dan menjadi sulit diobati.

“Kalau tidak tuntas, akan balik agi. Ketentuannya 6 bulan, jangan pernah berhenti makan obat. Harus sampai 6 bulan. Kalau tidak, tidak bisa sembuh lagi,” katanya menegaskan.

Ia juga meminta warga untuk memercayai Bidan yang bertugas di Puskesmas Pembantu.

Bila pun harus berobat di luar, ia menyarankan RSUD Embung Fatimah di pulau utama sebagai rujukan. Pengobatan TBC paling bagus di seluruh provinsi berada di RSUD Embung Fatimah.(Antara)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here