Jakarta – Teror pelemparan bom molotov terjadi di depan Gereja Oikumene di Samarinda, Kalimantan Timur, pagi tadi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah mendapatkan laporan peristiwa tersebut dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
“Ya tadi saya sudah mendapat laporan dari Kapolri,” ujar Jokowi usai menghadiri acara Rapimnas PAN di Hotel Bidakara, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (13/11/2016).
Terkait laporan yang sudah masuk, Jokowi meminta kepolisian segera mengusut kasus tersebut. Ia meminta hadirnya proses penegakan hukum yang tegas.
“Saya sudah perintahkan Kapolri untuk segera ditangani dan dilakukan sebuah penegakan hukum yang tegas, mengusut secara tuntas pelaku,” ujar Jokowi.
Bom molotov meledak di depan gereja Oikumene di Jl Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Lo Janan Ilir, Samarinda, Kaltim, pagi tadi. Divisi Humas Mabes Polri menyebut korban berjumlah 5 orang.
Lima orang korban luka-luka diketahui masih anak-anak. Semuanya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Abdul Muis Samarinda.
Belum diketahui apa motif pelaku melempar bom molotov saat jemaat baru saja usai melaksanakan ibadah. Polisi mengkonfirmasi bahwa pelaku berinisial J.
Kapori Jenderal Tito Karnavian sebelumnya mengatakan, pelaku adalah mantan napi yang terkait jaringan bom buku di Jakarta tahun 2011 silam.
“Pelaku sudah ditangkap. Napi kasus teror bom Puspitek di Serpong dan terkait bom buku di Jakarta 2011,” kata Tito.
Sebelumnya ledakan terjadi di depan Gereja Oikumene di Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur. Ledakan merusak sejumlah motor di depan gereja.
“Kejadian ledakan sekitar pukul 10.30 Wita,” kata anggota Polsek Loa Janan, Aiptu Gugus saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (13/11/2016).
Belum diketahui ada tidaknya korban akibat ledakan ini. Ledakan menurutnya terjadi saat gereja sedang dipenuhi jemaat.
“Itu paling ramai di desa itu ngumpul ibadah di situ,” sebutnya.
Hingga saat ini masih dilakukan konfirmasi ke Polda Kaltim soal ledakan ini (det/red)
Â