batamtimes.co , Lingga – Kabupaten Lingga setiap tahunya ada yang unik,menjelang bulan Safar atau Desember seluruh masyarakat akan mlakukan Tradisi Mandi Safar.
Sesuai dengan namanya, tradisi ini dilaksanakan dengan acara mandi yang tujuannya untuk menolak bala. Bahkan, tradisi Mandi Safar ini sudah dilaksanakan sejak zaman Sultan Riau-Lingga, Sultan Abdulrahman Muazamsyah yang memerintah tahun 1883-1911.
Mandi Safar merupakan salah satu tradisi lama Melayu, yang hingga kini masih terjaga eksistensinya di Kabupaten Lingga. Tradisi lama yang sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam ini digelar setiap tahun di bulan Safar dalam hitungan tahun Hijriah.
Untuk menjalankan tradisi leluhur tersebut warga Dungun, desa Belungkur Kecamatan Lingga Utara bergotong royong pada hari Minggu (27/11) untuk menyiapkan sarana-sarana pendukung dan membersihkan semak sepanjang pantai yang eksotik tersebut.
Pelaksanaan mandi Safar di pantai Dungun dilakukan hari Rabu mendatang (30/11). Hal tersebut disampaikan mukhlis salah satu warga yang ikut bergotong royong
“Kami bergotong-royong untuk menyiapkan beberapa fasilitas untuk mendukung kegiatan mandi Safar. Selain menyiapkan MCK juga membersihkan rumput dan semak di areal pantai.”
Selain itu sebagai ajang untuk meningkatkan silaturahmi, baik dengan sesama tetangga maupun dengan keluarga lainnya.
“Kegiatan tersebut nantinya diisi dengan doa dan makan bersama sebelum mandi di laut yang mempunyai air yang jernih ini,” sambung mukhlis.
Adapun tempat-tempat wisata pemandian yang umum dikunjungi yakni Air Terjun Resun, Pantai Serim, Pemandian Lubuk Papan, Pantai Pasir Panjang dan Pantai Mempanak, serta Pantai Dungun.
Pewarta : Sucipto