batamtimes.co , Batam -Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Suhardi Alius mengungkapkan, kondisi geografis wilayah Kepulauan Riau (Kepri) yang berbatasan dengan sejumlah negara dan terdiri dari banyak pulau sangat strategis bagi jaringan teroris.
“Terorisme sudah menjadi ancaman global, bukan hanya di Indonesia. Kondisi geografis Kepri juga menjadi lahan menguntungkan bagi mereka. Oleh sebab itu semua pihak perlu sinergi,” kata dia di Bata usai rapat Sosialisasi Opersonal Prosedur Penanganan Aksi Terorisme pada Objek Vital Nasional Sektor Ketenagalistrikan, Rabu 30 November 2016 kemarin.
Oleh sebab itu, kata dia, membangun kepedulian semua pihak sangat penting agar sel-sel terorisme tidak tumbuh berkembang termasuk di Kepri. “Kalau ada gerakan tidak lazim masyarakat harus segera laporkan, kepedulian masyarakat sangat membantu untuk penceghan. Jangan hanya menyerahkan pada aparat keamanan,” kata Suhardi.
Saat ini, kata dia, nilai-nilai terorisme terbanyak masuk dari sosial media sehingga perlu peran bersama untuk menanggulanggi agar tidak semakin banyak masyarakat terpengaruh.
“Di Batam beberapa waktu lalu juga sudah ada ditangakap saat merencanakan aksi di Singapura. Beruntung segera diketahui dan bisa diamankan. Dulu Batam juga menjadi transit orang-orang yang akan berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan terorisme,” bebernya.
Dengan kegiatan sosalisasi ini, BNPT berharap akan tercipta sinergitas antara berbagai lembaga untuk penanganan terorisme khususnya pada objek vital sektor kelistrikan. “Kami ingin dengan kegiatan ini ada SOP penanganan meskipun peralatannya minim. Sehingga mampu mencegah terorisme,” kata dia.
Mantan Kabareskrim Polri itu menambahkan, saat ini aktivitas masyarakat sudah sangat tergantung listrik, jika terganggu maka semua kegiatan juga akan terganggu.
“Bayangkan jika listrik diserang. Apalagi Batam kawasan industri, seluruh kegiatan akan terhenti,” tandasnya (red/okez)