batamtimes.co , Jakarta – Kepolisian Resor Sukoharjo memastikan bahwa salah satu terduga teroris yang ditangkap di Bekasi adalah warga Sukoharjo. Pria itu tinggal di Sukoharjo setelah menikah dengan wanita di kabupaten tersebut.
Kepala Polres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Ruminio Ardan mengatakan bahwa polisi telah mengantongi identitas para terduga teroris. “Salah satunya memang berasal dari Sukoharjo,” kata Ruminio, Minggu, 11 Desember 2016.
Pria bernama Agus Supriyadi (AS) itu tercatat sebagai warga Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol. Dia tinggal di desa yang berada di tepi Bengawan Solo itu bersama istri dan lima anaknya.
Hanya saja, Ruminio belum bisa memastikan bahwa rumah itu bakal digeledah. Menurut dia, penggeledehan merupakan kewenangan dari Detasemen khusus 88 Antiteror. “Kami hanya membantu pengamanan,” kata Ruminio.
Sebelumnya, Densus 88 telah melakukan penggeledahan di kediaman terduga teroris lain, Nur Solihin (NS) di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo. Mereka juga membawa istri Nur serta anaknya yang masih bayi.
Selanjutnya, Densus 88 juga menggeledah sebuah toko di Cemani, Sukoharjo. Di toko yang disewa Nur itu, polisi menyita sejumlah dokumen, spanduk, serta sepeda motor.
Seperti diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat terduga teroris itu, Sabtu lalu. Mereka diduga akan melakukan serangan bom bunuh diri di depan Istana Kepresidenan pada Minggu, 11 Desember 2016. Empat orang yang telah dinyatakan sebagai tersangka itu berinisial MNS, S, AS, dan DYN.(red/tem)