batamtimes.co , Manado – Sebanyak 5 orang menjadi korban meninggal akibat banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, akibat hujan deras selama 3 hari terakhir. Jenazah seluruh korban telah ditemukan.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya seperti yang dikutip dari laman detikcom, Minggu (18/12/2016).
Dijelaskan Sutopo, hujan deras yang turun selama tiga hari terakhir di Kota Manado telah menyebabkan banjir dan longsor. Banjir melanda beberapa kelurahan di kota ini seperti Tuminting, Sario, Taas, Banjer, Tumumpa, Paal 2, Dendengan Luar, Ternate Tanjung, Ternate Baru dan Ketang Baru pada Kamis hingga Jumat (15-16/12/2016).
“Longsor juga terjadi di beberapa kelurahan di Kota Manado secara bersamaan yaitu di Kelurahan Pakowa, Dendengan Dalam, Bumi Nyiur, Kampung Islam dan Paal 4,” kata Sutopo. Menurutnya, ada 5 orang warga yang meninggal akibat bencana banjir dan longsor tersebut.
Menurut Sutopo, longsor yang terjadi di Paal 4 pada Kamis (15/12) pukul 23.30 Wita menimbun 2 orang warga yaitu bapak dan anaknya. Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban Miton Abdulah (bapak) pada Jumat (16/12) pukul 04.00 Wita. Sedangkan anaknya atas nama Sergio baru berhasil ditemukan pada Sabtu (17/12) pukul 15.00 Wita.
“Keduanya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Sementara itu, banjir pada Kamis siang juga telah menghayutkan Idrus Mangantar (20) di Kombos Timur Manado di bagian dari DAS Tondano. Korban ditemukan di Singkil oleh Polair Polresta Manado pada Sabtu pukul 14.00 Wita. Banjir juga menghanyutkan seorang anak bernama Keiza (7) di Sungai Bailang Kelurahan Tuminting. Korban ditemukan pada Jumat siang dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Di tempat lain, lanjut Sutopo, petugas menemukan korban hanyut laki-laki dewasa ditemukan di tepi pantai belakang Megamas pada Sabtu pukul 15.00 Wita. Korban belum teridentifikasi dan masih di rumah sakit.
“Tim SAR gabungan dari TNI, Polri, BPBD Kota Manado, BPBD Sulawesi Utara, SAR, RAPI, SKPD dan relawan telah menemukan kelima korban bencana. BPBD Manado dan BPBD Provinsi Sulut telah menyerahkan bantuan kepada keluarga korban berupa kasur, makanan siap saji, selimut, makan untuk petugas dan lainnya,” ucap Sutopo.
Sutopo mengimbau masyarakat Kota Manado untuk waspada dari banjir dan longsor. Menurutnya Kota Manado rawan tinggi dari bencana banjir dan longsor.
“Masyarakat yang tinggal di lereng-lereng perbukitan makin bertambah akibat terbatasnya daerah yang datar sehingga perbukitan dijadikan permukiman. Sungai-sungai juga mengalami penyempitan dangkal karena sedimentasi. Beberapa permukiman juga berkembang di dataran banjir,” ujarnya.
Â
(detik)