batamtimes.co , Karimun- Ribuan ton muatan semen KM DBS 03 GT 374 yang tenggelam di perairan Pulau Asam, Kabupaten Karimun terancam merusak lingkungan laut.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Karimun, Amirullah mengatakan lokasi tenggelamnya KM DBS 03 GT memang tidak menjadi wilayah pencarian ikan bagi banyak nelayan. Namun lokasi tersebut terkadang juga dijadikan nelayan sebagai tempat menebar jaring.
“Kalau untuk pencemaran lingkungan itu pasti. Di situ biasanya lokasi nelayan-nelayan kecil menjaring,” kata Amirullah, Selasa (03/01/2017).
Baca Juga :Tabrak karang , Kapal Bermuatan 680.000 Kilo Semen Tengelam di Pulau Asam
Namun disebutkan Amirullah, lokasi itu merupakan jalur keluar masuk kapal nelayan wilayah Meral dan sekitarnya. Oleh karena itu Ia meminta kepada owner KM DBS 03 GT dan pihak terkait agar segera memindahkan badan kapal.
“Kita minta pemilik kapal dan pihak terkait untuk mengevakusinya karena itu alur lintas nelayan,” ujarnya.
Menurut Amirullah, nahkoda KM DBS 03 GT memang salah jalur. Seharusnya kapal melewati jalur lain dari pelabuhan Parit Rempak untuk menuju pelabuhan bongkar muat Taman Bunga.
“Jalur itu paling dapat dilalui kapal 50 GT. Kalau sudah ratusan ke atas tidak bisa lewat di sana,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, KM DBS 03 GT 374 bermuatan 13.600 sak atau seberat 680.000 kilogram semen menabrak karang di perairan Pulau Asam, Kabupaten Karimun pada Sabtu (31/12/2016) lalu. Saat dievakuasi, muatan yang dapat diselamatkan hanya sekitar 100 ton saja.
Pewarta : (Prb)