batamtimes.co , Batam – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau tahun ini lebih fokus pada upaya peningkatan Sumber Daya Manusia ketimbang program sosial yang lain seperti rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni yang dijalankan periode pemerintah sebelumnya.
“Rehabilitasi rumah ada, tapi tidak sebanyak dulu. Sekarang kami lebih banyak memberikan beasiswa kepada anak tidak mampu,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Kepri TS Arif Fadillah di Batam, Kepri, Jumat.
Sesuai dengan visi dan misi Gubernur Nurdin Basirun, maka pemerintah lebih fokus pada upaya meningkatkan kapasitas SDM dengan memberikan beasiswa dan kemudahan bagi pelajar dan mahasiswa.
Menurut Arif, SDM yang mumpuni merupakan awal kesuksesan suatu daerah.
“‘Stressing’ kami di SDM berkualtas, karena sukses atau tidaknya suatu daerah, konsentrasinya di SDM,” kata dia.
Sayang, ia enggan menjelaskan jumlah beasiswa yang akan diberikan tahun ini, mengingat nota anggaran Kepri masih dalam pembahasan.
Sementara itu, Sekda menyatakan tahun ini pemerintah mengajukan APBD 2017 sebanyak Rp3,36 triliun. Jumlah itu relatif turun dari APBD 2016.
“APBD turun sedikit akibat defisit. Penerimaan Dana Bagi Hasil jauh berkurang, meski Pendapatan Asli Daerah masih bagus,” kata Sekda.
Akibat penurunan itu, maka pemerintah mengecilkan biaya belanja pembangunan, disesuaikan dengan kemampuan.
Hingga saat ini, APBD Kepri 2017 belum ditetapkan, dan masih pembahasan oleh DPRD dan pemerintah setelah nota keuangan dikembalikan oleh legislatif beberapa waktu lalu.
Akibat molornya penetapan APBD, maka ada sejumlah konsekuensi yang ditanggung Pemda, antara lain pembangunan dan pembayaran gaji Tenaga Harian Lepas menjadi terkendala.
Rencana pembangunan yang semestinya sudah masuk tahapan penyusunan detailed engineering design dan lelang menjadi tertunda.
“Gaji PTT, THL semua belum, yang Januari belum diterima,” katanya. (red/ade/antara)Â