batamtimes.co , Batam – Satgas Bareskrim Polri berhasil menangkap 6 pelaku penculikan seorang warga negara (WN) Malaysia, Ling Ling, di Batam, Kepulauan Riau. Sementara itu, seorang otak penculikan masih diburu oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
“Informasi dari Polisi Diraja Malaysia (PDRM) masih ada yang diburu, otak penculikannya yang berada di Malaysia,” terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto seperti yang dikutip dari detikcom, Minggu (19/3/2017).
Pelaku tersebut adalah seorang pria yang bernama Wak Lan. Sebelumnya, PDRM juga telah menangkap 6 pelaku di Malaysia pada Selasa (14/3).
Enam pelaku yang ditangkap kepolisian Malaysia adalah Beh Joo Siong (31), Lee Fa Xian (30), Soh Wei Lon (34), Beh Joo Wei (30), Chew Chee Boon (41) dan Lim Siou Siang (35). Berdasarkan pemeriksaan terhadap keenam pelaku tersebut, diketahui korban dibawa kabur oleh pelaku lainnya yang kemudian ditangkap di Batam.
Berdasarkan informasi tersebut, PDRM meminta bantuan kepada Polri untuk menangkap para pelaku dan membebaskan korban. Korban diketahui diculik sejak tanggal 21 Februari 2017.
Satgas Bareskrim Polri berhasil menangkap 6 pelaku penculikan seorang warga negara (WN) Malaysia, Ling Ling, di Batam, Kepulauan Riau. Sementara itu, seorang otak penculikan masih diburu oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
“Informasi dari Polisi Diraja Malaysia (PDRM) masih ada yang diburu, otak penculikannya yang berada di Malaysia,” terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto kepada detikcom, Minggu (19/3/2017).
Sebelum tertangkap, para pelaku sempat menghubungi ponsel suami korban sebanyak 14 kali. Para pelaku sempat meminta uang tebusan sebesar SGD 5 juta, namun kemudian akhirnya yang disepakati hanya SGD 2.014.
Korban bersama keenam pelaku diamankan Satgas Bareskrim Polri yang dipimpin Kombes Herry Heryawan, di sebuah tempat terpencil di Tamiyang, Batu aji, Batam pada pukul 05.15 WIB. Saat diamankan, korban mengenakan baju bermotif kotak-kotak.
“Korban disekap di Batam selama hampir satu bulan,” tutupnya.
(Red/Detik)