Siswa SMAN 1 Palmatak Anambas Pasrah Tidak Bisa Ikut Tes di STAN

0
1043
sekolah SMAN 1 Palmatak Anambas di Desa Tebang.

batamtimes.co , Batam – Sunguh mengharukan salah satu postingan yang menjadi Viral di Medsos Facebook,  adalah wahyu Tero Primadona dalam postinganya ia seorang Guru yang mengajar di SMAN Palmatak Kabupaten Kepualauan Anambas,salah satu Kabupaten termuda di Kepri.

ia berkeinginan untuk membawa siswa/siswi sekolah itu untuk mengikuti tes Sekolah Ikatan Dinas di STAN.

“ini mimpi mereka untuk dapat mengikuti Tes sekolah ikatan Dinas STAN.”katanya

Karna terisolirnya sekolah SMAN 1 Palmatak Anambas di Desa Tebang, sehingga harus menghabiskan waktu berhari-hari untuk dapat tiba di Kota Batam dan  mengikuti ujian masuk STAN.

Padahal,siswa tersebut,tambahnya,sudah 18 orang siswa melakukan pendaftaran di halaman Panselnas.

“Setelah melakukan pendaftaran melalui website Panselnas siswa pun  membayar administrasi yang sudah ditentukan sebesar Rp 250 Ribu,” ujarnya

Namun apa hendak dikata ,tambah Wahyu, jarak tempuh dari Desa Tebang lokasi sekolah SMAN 1 Palmatak yang jauh sehingga harus ditempuh  selama 12 jam.

“ oh ya ini saya infokan waktu dari anambas ke batam,Desa Tebang – Tarempa 1 jam,Tarempa – Tanjungpinang 10 Jam,Tanjungpinang – Batam 1 jam,terangnya

Akibatnya, seluruh siswa yang sudah terlanjur datang harus pasrah gagal mngikuti ujian, tahap terakhir mengikuti tes, dilaksanakan pada tanggal 27 maret – 04 april 2017.

Ini dia penuturan Wahyu Tero Primadona dalam akun Facebook.

Mohon maaf sebelumnya saya ingin bercerita dan memiliki harapan foto dan tulisan saya ini sampai ke kementerian keuangan di jakarta.Dan Mohon jangan dihapus Dan bagikan

Mungkin banyak anak bangsa memiliki impian untuk lulus dalam tes sekolah ikatan dinas di STAN (milik kemenkeu)dan mimpi itu jga menjadi mimpi siswa/i di SMAN 1 PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS yg merupakan kabupaten termuda di Kepri yg terletak di tengah laut cina selatan

Mendapat informasi tahun ni stan membuka pendaftaran, maka saya mengkoordinir siswa untuk ikut tes (oh ya hal ini perdana di sekolah kami siswa ikut tes, maklum informasi n transportasi yg terbatas selama ini), maka ada 18 siswa/i yg ikut mendaftar melalui laman panselnas, mencetak bpo dan sudah membayar biaya pendaftaran sebesar 250.000 melalui bank mandiri (oh iya untuk transfer biaya pendaftaran saya harus minta tolong kepada keluarga di batam krn di anambas tidak ada bank mandiri).

Setelah pembayaran maka masuk tahap pencetakan BPU yg merupakan tahap terakhir mengikuti tes, untuk tahap ni dilaksanakan pada tanggal 27 maret – 04 april 2017 dan hal ini yg sangat saya sayangkan krna bertepatan pada UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL dan UJIAN SEKOLAH Tingkat SMA. Ditambah untuk tahap ini peserta harus datang langsung ke lokasi yg untuk kepri berada di Batam.

oh ya ini saya infokan waktu dari anambas ke batam

Desa Tebang – Tarempa 1 jam

Tarempa – Tanjungpinang 10 Jam

Tanjungpinang – Batam 1 jam

bisa dibayangkan bagaimana perjuangan siswa kami mengarungi laut cina selatan untuk mengambil bukti BPU.

Jujur info mengenai mencetak BPU pada tanggal tersebut terlambat sampai ke saya, dan saya akui itu adalah kekurangan kami

Akhirnya saya dan siswa pada 20 april berangkat ke batam, keesokan harinya saya menuju kantor tempat pencetakan BPU. Alangkah kecewanya saya dan siswa bahwa waktu telah lewat dan kami tidak bisa ikut ujian.

Saya sedih bagaimana perasaan para siswa, guru dan para orangtua mengenai kondisi ini.

Perjuangan 12 jam mengarungi laut cina selatan dengan 3 kali ganti kapal, tenaga yg terkuras, perasaan sedih, harapan orang tua yg besar, biaya yg dikeluarkan orangtua tua sia2 karna gagal mengikuti ujian tgl 23 april di poltek batam.

Oh ya mayoritas dri siswa/i kami adalah anak nelayan dan berapa lah penghasilan nelayan.

Saya bersama Kepala Sekolah langsung menemui panitia dan meminta keringanan namun tidak bisa. Saya memaklumi karna mereka ingin menegakkan integritas.

Namun ada beberapa catatan kekecewaan saya dalam proses ini :

1.Panitia PKN STAN ataupun Kemenkeu tidak memperhatikan waktu USBN dan US SMAN, artinya tidak terjalin koordinasi antara KEMENKEU n KEMENDIKBUD.
2.Perlakuan yg tidak sama untuk kami yg berada di daerah 3T (terluar, terdepan n terbelakang dan saya tambahkan 1 T lagi yaitu TERBENGKALAI).
3.Jawaban oknum yg menjawab bapak pilih anak ikut USBN atau ujian PKN STAN
4.Permintaan saya agar panitia mau menemui siswa/i dan memberikan penjelasan atau sedikit motivasi walau sekedar menghibur, namun jangankan untuk melakukan itu malah mereka tidak beranjak dari tempat duduk.
5.Bagaimana saya harus menjelaskan kepada orangtua yg menunggu info anak mereka.Dll yg banyak sekali

Oh ya Kepulauan Anambas adalah salah satu penghasil Migas terbesar di Indonesia yg menjadi sumber pemasukan negara tp kami tidak seenak dari daerah lain.

Rencana saya pada tgl 23 april akan tetap membawa anak ke lokasi ujian, bukan bermaksud mengganggu peserta lain tp hanya memberikan pengalaman kepada siswa bahwa ujian seperti inilah yg tidak bisa kalian ikuti.

Di Kepulauan Anambas negara hadir dalam program Tax Amnesti Kemenkeu tp Kemenkeu tidak bisa hadir memberikan kemudahan bagi generasi bangsa.

Saya siap dituntut pihak yg merasa tersinggung, saya ingin kami seperti yg lain.Mohon tanggapan dan dibantu share

Oh ya biar tidak salah tanggap bahwa mengapa saya menulis di wajah batam adalah krna saya warga batam yg bekerja di anambas

Untuk meraihi kebeehaailan tidak semudah yg kita inginkan..byak pengorbanan…yg disayang kurangnya penerintah memperhatikan anak putra,pemerintah sendiri tidak bisa membedakan antara putra daerah dan berputra daerah, saya juga prihatin dg nasib anak kita putra daerah..berjuanglah..jika tidak berhasil kalian sudah berbuat untuk daerah kita..jg putus asa..kegagalan awal dari pelajaran keberhasilan..

(redaksi)

 

   
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here