batamtimes.co , Batam – Pembangunan jalan layang Simpang Jam Kota Batam dimulai sejak Desember 2015 untuk mengurai kemacetan lalu lintas terus dipercepat agar bisa selesai pada November 2017 mendatang.
“Hingga saat ini terus dikerjakan. Progresnya sebelum lebaran sekitar 67 persen. Saat ini sudah kembali dikerjakan dan masih sesuai tahapan,” kata Direktur Promosi dan Humas BP Batam Purnomo Andiantono, di Batam, Jumat.
Jalam layang Simpang Jam yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp180 miliar, panjang total lebih 1.000 meter merupakan satu di antara sejumlah persimpangan yang akan dibangun untuk mengurai kemacetan di Kota Batam.
Hingga saat ini, ruas dari Kabil menuju Batuampar sudah tersambung, sedangkan ruas sebaliknya masih belum tersambung. Pengerjaan sempat berhenti beberapa hari saat Lebaran 2017 lalu, namun kini sudah kembali dimulai.
“Mudah-mudahan ruas kedua segera bisa tersambung juga seperti ruas pertama. Progres pembangunannya sudah sangat nampak,” kata dia pula.
Simpang Jam merupakan persimpangan utama di Kota Batam yang menghubungkan seluruh penjuru kota. Dalam beberapa tahun terakhir kemacetan pada titik tersebut tidak dapat dihindarkan lagi.
Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam Gusmardi Bustami mengatakan, pembangunan jalan layang penting untuk mendukung kelancaran transportasi di Batam.
“Kami berharap pembangunan selesai pada akhir 2017 sesuai dengan target, sehingga bisa digunakan untuk memperlancar arus lalu lintas,” kata dia pula.
Selain itu, katanya lagi, ke depan akan dilakukan pembangunan kereta penumpang ringan (MRT) di Batam saat ini proses studinya sudah dilakukan.
“Sedang dalam studi untuk pembangunan MRT. MRT akan menjadi sarana transportasi umum bagi masyarakat,” kata Bustami.
Pembangunan jalan layang lain di Kota Batam akan dilaksanakan di Simpang Kabil, Simpang Kuda, Simpang Baloi, Simpang bundaran Bandara Hang Nadim.
(red/ant)