Batamtimes.co, Batam – Gubernur H Nurdin Basirun berpesan agar putra-putri Kepri yang sedang kerja di GMF AeroAsia memanfaatkan segala peluang untuk menambah ilmu dan pengalaman saat ada kesempatan. Anak Kepri harus bisa menunjukkan kepada kalangan manapun bahwa mereka dapat mengisi setiap kesempatan pekerjaan meskipun untuk teknologi tinggi.
“Saya sangat berbangga dan berbesar hati, semoga adek-adek sukses. Sumber daya manusia kita pun bisa mengisi setiap peluang kerja yang ada,” kata Nurdin saat mengunjungi hangar GMF AeroAsia di Bandara Soerkarno Hatta, Cengkareng, Kamis (23/11).
Dalam kunjungan itu, selain melihat fasilitas GMF Nurdin juga mengunjungi 65 orang karyawan GMF yang merupakan putra putri daerah Kepulauan Riau yang mendapat beasiswa dari Pemerintah Kepulauan Riau untuk menempuh pendidikan sebagai teknisi pesawat terbang.
Mereka telah menempuh jenjang Pendidikan diploma III (D-III) selama 3 tahun di Universitas Suryadharma Jakarta dan lulus dengan mengantongi general license sebagai teknisi pesawat terbang.
Para pemuda terbaik Kepulauan Riau tersebut saat ini menjadi aircraft technicians sejak 14 September 2017 lalu. Mereka ke depan akan menjadi pioner saat GMF mulai beroperasi di Bandar Hang Nadim, Batam yang diperkirakan mulai beroperasi tahun 2019.
Di Batam, lahan 23 hektare akan dimanfaatkan untuk pabrik pesawat ini. Untuk tahap pertama, akan dibangun di lahan seluar 10 hektare. Untuk lahan seluas itu, ada enam pesawat bisa sekali masuk. Saat ini, GMF AeroAsia sudah memiliki 170 maskapai pelanggan dari berbagai berbagai negara. Pesawat-pesawat dari Korea, Vietnam, negara-negara Timur Tengah, Eropa dan lainnya akan diperbaiki di hanggar GMF Batam.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, anak-anak Kepri memang sedang memasuki jam istirahat. Saat Nurdin tiba, sebagian mereka sedang menunaikan shalat Zuhur. Nurdin tampak senang karena aktivitas ibadah tetap menjadi prioritas anak-anak Kepri.
Nurdin berpesan agar disiplin harus dijaga. Stigma tidak disiplin dan suka melambat-lambatkan pekerjaan harusnya sudah tidak ada lagi. Nurdin ingin keberadaan mereka di GMF AeroAsia semakin memotivasi generasi muda Kepri bahwa apapun kesempatan bisa diraih.
“Kalau ada kesempatan terus belajar dan tambah ilmu dan tambah ilmu lagi,” kata Nurdin sambil menyampaikan dia dan masyarakat Kepri selalu mendoakan yang terbaik untuk seluruh generasi muda Kepri.
Saat kunjungan itu, Nurdin dibawa ke pesawat Jeju Air, maskapai dari Korea Selatan yang sedang diperbaiki. Seorang anak Kepri yang terlibat pekerjaan di pesawat ini menjelaskan apa saja yang sedang dia kerjakan kepada Nurdin.
Tampak Nurdin dibawa masuk hingga ke titik-titik mesin yang sedang dikerjakan. Anak-anak ini menjelaskan secara detil pekerjaannya dan peralatan yang digunakan. Saat memberi pengarahan, selain terus memotivasi anak-anak Kepri, Nurdin sempat juga melontar candaan. Kata Nurdin, dulu ingin naik pesawat saja panjang pikirannya, namun sekarang, anak-anak Kepri sudah terlibat dalam pekerjaan perbaikan pesawat.
“Mungkin ada yang tak pernah mimpi hadir di sini. Apalagi kita di kepulauan hanya menengok sampan, ciau, jaring. Sekarang sudah menyentuh teknologi tinggi yang terus berkembang. Bukan kita mau berbangga, tapi anak-anak Kepri mampu melakukannya dengan bimbingan pihan GMF,” kata Nurdin.
Nurdin mengatakan agar kesempatan bekerja di sini harus disyukuri. Selain dengan terus mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, kesempatan itu harus disyukuri dengan terus menambah ilmu dan pengalaman.
“Perjalanan masih jauh. Belajar terus karena teknologi semakin berkembang,” kata Nurdin.
Nurdin menyatakan dukungannya atas kerjasama dalam bidang SDM antara GMF dan Pemerintah Kepulauan Riau apalagi dalam rangka rencana pembangunan fasilitas perawatan pesawat GMF di Batam, Kepulauan Riau.
“Kami menyambut baik rencana investasi GMF di daerah kami. Kami siap membantu terutama dalam supply SDM dari putra putri daerah Kepulauan Riau. Hal ini juga merupakan kepentingan nasional yang harus didukung penuh,” kata Nurdin.
Nurdin berterima kasih kepada Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto yang memberi kesempatan ini. Saat kunjungan tersebut, Iwan juga didampingi, Direktur Base Operation Rahmat Hanafi, Direktur Finance Insan Nur Cahyo dan Direktur Line Operation Tazar Marta Kurniawan. Iwan Joeniarto yang menyambut langsung Gubernur Kepulauan Riau di Hangar 4 GMF ini mengatakan kunjungan ini menunjukkan adanya respon positif dari rencana ekspansi GMF di Kepulauan Riau, khususnya Batam.
“Kunjungan dari Bapak Gubernur Kepri ini menunjukkan sikap yang positif terhadap rencana pengembangan bisnis kami di kawasan Kepulauan Riau,” ungkap Iwan.
Menurut Iwan GMF terus mendukung pengembangan SDM dari putra putri daerah Kepulauan Riau, mengingat kebutuhan SDM untuk aircraft technician pun terus bertambah seiring dengan rencana ekspansi GMF ke depan. Ia juga menambahkan GMF berencana menambah 400 orang untuk mengoperasikan fasilitas perawatan pesawatnya di kawasan Kepulauan Riau.
“Tahap berikutnya GMF berencana akan menerima 48 putra daerah Kepulauan Riau melalui program kemitraan beasiswa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dengan GMF,” tambahnya.
Iwan juga berpesan kepada anak-anak Kepri agar manfaatkan peluang ini sebaik-baiknya. Iwan memotivasi putra-putri Kepri untuk menunjukkan bahwa mereka mampu berkiprah secara internasional. Keberadaan mereka harus menjadikan GMF di Batam jauh lebih kompetitif dan berdaya saing.
“Kuncinya ada di adek-adek semua. Manfaatkan waktu sebaik mungkin. Saya yakin kita semua bisa asal dengan kesungguhan dan motivasi yang kuat,” kata Iwan.
Putra-putri Kepri yang terlibat di GMF saat ini rata-rata sudah mengerjakan lebih dari sepuluh pesawat. Mereka bisa mengerjakan engine, struktur dan sitem pesawat tergantung permintaan pelanggan. Siapkan Ekspansi Pada kesempatan itu Iwan juga menyampaikan rencana GMF dalam berekspansi.
Setelah melantai di bursa 10 Oktober 2017 lalu, GMF memfokuskan penggunaan dananya untuk mengembangkan bisnis di beberapa lokasi, diantaranya Batam, Australia, Timur Tengah dan juga kawasan Asia Timur.
Untuk mendukung ekspansi tersebut, selain menyiapkan SDM berkualitas dan berdaya saing tinggi, GMF juga melakukan persiapan dari sisi sertifikasi dari otoritas penerbangan dari berbagai negara walaupun sudah sejak lama GMF mendapatkan certificate of approval dari DGCA Indonesia , FAA (Amerika) , EASA (Eropa) , CASA (Australia) serta lebih dari 25 badan otorisasi negara-negara di Seluruh dunia.
Saat ini, GMF baru saja mendapatkan renewal certificate of approval dari otoritas penerbangan Singapura, Malaysia, Filipina, dan Korea. Melalui renewal certificate of approval dari CAA Singapura, GMF mendapat tambahan tujuh rating komponen dengan 37 part number untuk mendukung proyeksi bisnis Component Services.
Otoritas penerbangan BRAA MOLIT Korea juga telah menerbitkan certificate of approval dengan tambahan rating A320. Yang tidak kalah pentingnya, GMF juga berhasil memperoleh initial certificate of approval dari CAA Philippines untuk rating pesawat A320 dan 16 rating komponen. Adanya penambahan sertifikasi tersebut merupakan komitmen GMF dalam memenuhi kebutuhan dari pelanggan yang merupakan maskapai-maskapai terkemuka dari seluruh dunia.
“Tentu saja ini pun merupakan modal kami untuk bersaing di industri MRO global dan dalam rangka berekspansi, menambah international footprint kami. Untuk mendukung visi GMF menjadi Top 10 MRO in The World, kami akan terus berupaya meraih kepercayaan lebih besar lagi dari para pelanggan kami bukan hanya dari Garuda Indonesia Group namun dari maskapai lain baik domestic maupun internasional,” tukas Iwan.(Red/Humas)