Batamtimes. co, Lampung, Pengurus Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), provinsi Lampung resmi dibentuk secara aklamasi, pada 7 Desember 2017, bertempat di rumah makan Faiz Daya Murni Tubaba (7/12).
Berdasarkan hasil kesepakatan sejumlah wartawan Online yang hadir, Riko Amir Sah, terpilih sebagai ketua DPD IWO Kabupaten Tubaba untuk masa bakti 2017-2022.
Ketua terpilih DPD IWO Tubaba mengatakan pembentukan pengurus IWO Tubaba dilaksanakan setelah diterbitkannya mandat sementara yang ditandatangani oleh Ketua Umum DPP IWO pusat, Jodhi Yudono dan Sekjen Witanto, pada tanggal 20 Nopember 2017.
“IWO adalah organisasi profesi yang menaungi wartawan dan pemilik media online di Indonesia, dan didirikan oleh sejumlah Wartawan wartawan senior, di Kebon Sirih, Jakarta, (8 Agustus 2012). Dalam perjalanannya, IWO tak sekedar pelindung terhadap kebebasan pers, namun juga sebagai tameng untuk melawan kabar hoaks,” ungkapnya.
Riko juga mengatakan dirinya bertekad menjadikan IWO Tubaba sebagai wadah dalam melahirkan wartawan yang profesional dalam menjalankan tugas dan profesi sebagai seorang jurnalistik. Hal itu menurut dia, sesuai pula dengan aturan dan Undang-undang pers. Serta ikut memperjuangkan hak-hak wartawan, terkait kebebasan dan kesejahteraan pers dimasa yang akan datang.
“Pada intinya, marilah kita sama-sama bersatu dengan satu tekad, agar wartawan di Tubaba ini bekerja secara profesional, mempunyai kualitas kerja yang nyata, serta terlindungi dari segala bentuk intimidasi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya,” tegasnya.
Sementara itu, Yunastanto selaku sekertaris IWO Tubaba mengatakan IWO Tubaba siap memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan wartawan Online yang ada di Tubaba. Sebab, kesejahteraan merupakan modal dasar penggerak wartawan untuk meraih kesuksesan.
“Kita akui, dimasa sekarang kesejahteraan terhadap wartawan, kurang mendapat perhatian. Baik itu dalam lingkup perusahaan wartawan bernaung maupun diluar perusahaan. Dengan terbentuknya IWO ini, kita berharap bisa lebih meningkatkan eksistensi kerja, dan melahirkan SDM yang berkualitas dalam menjalankan profesi sesuai kode etik jurnalistik,” harapnya..
(Rls/IWO lampung)