Prioritas Prolegda Kota Batam Tahun 2018 Terkait Pengelolahan Sampah

0
540
Foto Istimewa : Pekerja Angkut Sampah

batamtimes.co,Batam – Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Bea Gerbang atas Jasa Pengelolaan Sampah menjadi prioritas nomor satu, dalam program legislasi daerah (prolegda) Kota Batam 2018.

Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kota Batam, Nuryanto.Ia mengatakan, pertimbangannya lantaran mengingat lahan yang tersedia di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur yang terbatas.

Sehingga perlu menerapkan teknologi tinggi dalam pengelolaannya.Selama ini pengelolaan sampah di TPA tersebut, masih menggunakan cara konvensional.

“Apalagi ada korban karena tanah longsor di sana. Jadi kita memang perlu menerapkan teknologi tinggi dalam pengelolaannya,” kata Nuryanto, saat kegiatan silaturahmi dengan wartawan, Jumat (29/12/2017) di DPRD Kota Batam.

Meski untuk mendukung Batam menjadi kota yang bersih perlu didukung teknologi tinggi, hal lain yang perlu dipikirkan juga terkait efisiensi anggarannya. Lantaran bebannya nanti akan dirasakan masyarakat.

“Dari DPRD mintanya investor yang bisa menawarkan biaya paling murah, sekitar Rp 150 ribu sampai Rp 300 ribu per ton. Tapi inikan dilelang lagi. Harapan kita maksimalnya Rp 200 ribu per ton,” ujarnya.

Semula kata Nuryanto, dari DPRD maupun Pemerintah Kota Batam sempat menawarkan tidak ada bea gerbang (tipping fee).

“Tapi tak ada yang berminat. Makanya kita putuskan ada biayanya tapi kita cari yang paling murah,” kata Nuryanto.

Sebelumnya diberitakan, dari 11 teknologi yang diajukan dalam pengelolaan sampah, Dinas Lingkungan Hidup sudah memilih tiga teknologi yang kemungkinan besar akan diterapkan di Batam, yakni insenerasi, gasifikasi dan sanitary landfill.

Dari ketiganya, gasifikasi dinilai memiliki biaya lebih tinggi, disusul insenerasi, kemudian sanitary landfill. Namun penerapan gasifikasi dinilai lebih sulit. Sementara insenerasi tergolong mudah.

Penerapan insenerasi sendiri dalam pengelolaan sampah di Kota Batam, diyakini dapat memperpanjang usia Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Telaga Punggur hingga 20 tahun kedepan.

Namun lagi-lagi terbentur soal biaya. Sebab makin canggih teknologi yang digunakan, semakin tinggi pula biayanya.

 

(red/tri)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here