Batamtimes.co,Tanjungpinang – Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tanjungpinang, mengelar kegiatan Pemahaman Kesetaraan Gender dan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) bagi organisasi Wanita dan perencana program setiap OPD di lingkup Pemko Tanjungpinang.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini, secara resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Riono, di Ruang Gurindam Hotel Halim Tanjungpinang, Rabu (11/4).
Sekretaris Daerah, Riono mengatakan gender merupakan salah satu upaya terus-menerus yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik, tanpa membedakan jenis kelamin tertentu.
“Gender adalah kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan yang bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender di berbagai bidang pembangunan di daerah yang berkelanjutan,” ujarnya.
Riono mengakui, saat ini peran wanita dalam pembangunan dan peningkatan ekonomi keluarga tidak di ragukan lagi. Dilihat dari sisi pemerintahan saja, untuk level eselon III dan IV di dominasi kaum perempuan, peran mereka pun dalam melaksanakan tugas sangat luar biasa.
“Begitu juga dalam lembaga politik, keterwakilan perempuan minimal 30 persen. Disinilah dapat kita lihat bahwa perempuan punya hak setara dalam berbagai bidang,” kata Riono.
Disamping itu, Riono berharap, kaum perempuan dapat menangkap peluang gender semaksimal mungkin, baik itu peluang bisnis, perdagangan, maupun lembaga politik.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Tanjungpinang, Ahmad Yani, menjelaskan gelaran kegiatan ini, merupakan salah satu rangkaian acara peringatan Hari Kartini ke 139 yang puncaknya akan digelar pada 24 April mendatang.
“Setelah ini, kami juga akan melaksanakan pelatihan pemahaman kekerasan terhadap anak dan perempuan bagi petugas Puskesmas dan tenaga pendidik,” ujarnya.
Adapun peserta kegiatan pemahaman kesetaraan gender ini diikuti sebanyak 60 orang dari organisasi wanita se Kota Tanjungpinang, sedangkan untuk kegiatan perencanaan dan penganggaran responsif gender diikuti sebanyak 37 peserta yang merupakan Kasubag Penyusunan Program setiap OPD.
Ia berharap, aparat perencanaan di setiap unit kerja dapat memahami konsep dasar atau pengertian gender, pengarusutamaan gender, bahkan tentang isu perioritas daerah, terutama dalam menyusun gender analis pathway (GAP), gender budget statement (GBS), sekaligus instrument monev dan pelaporan perencanaan penganggaran responsif gender.
“Tentunya penguatan kapasitas perencana anggaran responsip gender (PPRG) ini seiring harapan pemerintah daerah, agar tercapainya kesejahteraan masyarakat di Kota Tanjungpinang,” pungkasnya.
(red/Budi arifin)