Batamtimes.co, Batam – Jeka Asparido Saragih (22) anak ke dua dari empat bersaudara yang di besarkan di Bah Pasussang ,Kecamatan merek raya Kabupaten Simalunggun sejak kecil sudah menyukai olahraga beladiri.
Segudang prestasi olahraga beladiri Wushu yang pernah diraih pria dengan penampilan rambut dikucir ke atas dan kalem.
Saat ditemui media www.batamtimes.co di Morning Bakry Greenland Sabtu (19/5/2018),Jeka memulainya dengan bersalaman dan memperkenalkan diri.Dengan semangat ia menceritakan raihan medali yang pernah didapat mulai dari emas hingga perunggu.
Medali tersebut diraih sejak Tahun 2010 saat masih duduk dibangku SMP. Ia sudah memulai karir olahraga beladiri dari cabang olahraga Wushu,tidak tangung- tanggung awal bertanding saja sudah menyabet medali emas untuk pertandinggan Wushu se-Sumatra.
“sejak SMP sudah menyukai olahraga wushu,dan pada saat ada pertandinggan Wushu se-sumatra di Medan langsung daftar dan ternyata berhasil meraih medali emas,padahal lawan yang dihadapi cukup tangguh dan malah ada juara bertahan yang mampu dikalahkan,”kata Jeka
Setelah menang di kejuaraan Wushu , setahun kemudian Tahun 2011 kembali mengikuti kejuaraan Wushu dan kembali berhasil menyabet medali emas .
“Masih ditahun yang sama Tahun 2011 saya juga sempat mengikuti kejuaraan tinju dan berhasil meraih medali perak. Syukur bisa meraih medali karena dasar olahraga Wushu ,”ungkapnya
Setelah mengetahui ternyata memiliki potensi sebagai petinju ,Tahun 2012 ,kembali mengikuti dua cabang olahraga tersebut Wushu dan Tinju.
Untuk olahraga Wushu berhasil menyabet medali Emas dan tinju mendapat medali perunggu.
Tidak berhenti disitu,ketidakpuasaan Jeka untuk terus menyabet juara ternyata membuahkan hasil pada Tahun 2013 dalam dua kali Pertandingan Wushu di Medan Sumatra utara berhasil mendapat medali emas.
Setelah menjuarai Wushu di Sumatra, Jeka diundang untuk bertanding di Jakarta merebut medali Asian Games untuk Kelas Junior , namun kandas dengan perolehan medali Perunggu.
“setelah ikut di Asian games,tidak butuh waktu lama mendapat tawaran untuk kembali mengikuti kejuaraan dunia Wushu di Korea selatan,”ujarnya
Namun dari segudang prestasi itu,Jeka pernah juga dilarang orang tua untuk bertanding dalam beberapa kejuaaran olahraga wushu,”tepat Tahun 2015 pernah juga dilarang orang tua,untuk tidak bertanding dalam pertandinggan wushu.Orang tua menginginkan jadi TNI saja,”ucap Jeka dengan nada kecewa
Untuk mengikuti keingginan orang tua setelah lulus SMK N 1 Raya Simalunggun,Jeka mencoba meraih peluang dengan pergi ke Batam dan mulai bekerja di PT.SMOE .
Setelah setahun bekerja,ternyata hasrat untuk olahraga beladiri tidak terbendung.
“Saat bekerja,pikiran masih terus mencari pertandinggan wushu,dan ternyata ada seleksi Propan Wushu ikut dan berhasil mendapat medali emas,”katanya
Dua Kali Juara MMA Kelas Ringgan dan Terbang
Setelah berhenti bekerja Tahun 2016 ,mulai memantapkan hati untuk terus berlatih dan mengikuti berbagai kejuaraan Wushu sehingga Tahun 2016 meraih medali emas ,Tahun 2017 Kejuaraan wushu di Jakarta medali emas ,lanjut tahun yang sama ikut seleksi Asian Games di Jakarta sabet medali perunggu,Tahun 2018 kembali meraih emas untuk kejuaraan Wushu.
Sekarang , Jeka bergabung di klub Batam Fighter Club (BFC) dan mulai ikut olahraga MMA .
Modal olahraga tinju dan wushu tersebut ,ia pun mulai mengikuti pertandinggan One Pride yang diadakan TV One.
Dan ternyata keberuntunggan ada ditanggannya ia menduduki juara kelas ringan dan terbang di One pride.
“Tingal satu kali lagi untuk menjadi juara kelas ringgan tidak terkalahkan dalam pertandingan MMA di One pride yang akan datang.Dan untuk menghadapi pertarungan itu rencananya akan berlatih di Negara Thailand,”ungkap Jeka menutup wawancara.
(redaksi)