Batamtimes. Co, Batam – Sebanyak 63 calon advokat mengkuti ujian profesi advokat (UPA) yang digelar Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Bekerja sama dengan Universitas Internasional Batam (UIB) Sabtu (14/7).
Ujian yang berlangsung, dihadiri oleh Ketua Umum DR H Fauzie Yusuf Hasibuan yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal (Sekjend) Thomas E Tampubolon MH dan Ketua Bidang Pengangkatan Advokat H Irwan Hadiwinata MH. Ketua DPC Peradi Batam Bistok Nadeak, Wakil Ketua Isfandir Hutasoit dan Eko Nurisman mewakili UIB.
Irwan Hadiwinata dalam penjelasannya kepada wartawan mengatakan, 63 calon advokat tersebut adalah merupakan angkatan ke 10 yang mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang diselenggarakan Peradi bersama UIB pada April-Mei 2018 lalu.
“Jadi ini merupakan perintah Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Bahwa untuk pengangkatan seorang calon advokat harus melalui proses yang dilakukan oleh organisasi advokat. Salah satunya adalah harus mengikuti PKPA dan ujian,” jelas Irwan Hadiwinata.
Irwan menambahkan, mengikuti ujian PKPA yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) DR H Fauzie Yusuf bukan lah jaminan lulus. Namun, soal kelulusan atas apa hasil yang diraih sendiri oleh calon advokat pada ujian.
Sebab kata dia, tahun-tahun sebelumnya juga ada yang tak lulus. Bahkan panitia ujian yang menyelenggarakan di UIB, Peradi kerja sama dengan pihak ke tiga. Tujuannya, untuk menyaring benar-benar calon advokat yang mumpuni. Sementara untuk hasil ujiannya diperkirakan akan keluar akhir Agustus 2018. Dan dapat dilihat di website milik DPN Peradi. [www.peradi.or.id].
Meski begitu, kata H Irwan Hadiwinata, berharap semua lulus dengan baik. Sebab, H Irwan yang juga salah satu panitia UPA ini mengatakan, anggota Peradi lulusan DPN DR H Fauzie Yusuf telah mengikuti serangkaian proses belajar yang matan. Yang diasuh oleh para ahli dan praktisi hukum di UIB. “Jadi kami optimis. Sebab, kami bekerja sama dengan pengajar yang ahli semua tentunya di bidangnya. Sehingga, pada hasil ujian kami berharap dan optimis semua bisa,” harapnya.
Di tempat yang sama, Thomas E Tampubolon menjelaskan, UPA yang digelar Sabtu itu merupakan ujian serentak seluruh Indonesia di 34 kota dan provinsi. Untuk keseluruhan, sebanyak 5 397 calon advokat mengikuti ujian. Lebih jelas Thomas mengatakan, ujian yang digelar Juli se-Indonesia merupakan ke-18. “Dan ke delapan belas kali dilaksanakan serentak.,” ujarnya.
Thomas berharap juga, seluruh calon advokat yang mengikuti serangkaian ujian diharapkan hasil yang maksimum. Sebab ia berkata sama dengan Irwan. Bahwa sebelum ujian dilaksanakan, peserta telah dilatih dan diajari melalui proses PKPA.
Sementara itu, Bistok Nadeak juga beraharap sama. Dia mengakui sendiri bahwa, mengikuti UPA Peradi bukan lah hal yang gampang. “Tapi melalui proses yang sangat ketat. Lembar ujiannya saja bukan di Batam diperiksa. Namun, disegel dan dibawa langsung ke Jakarta oleh panitia UPA Pusat. Jadi berat. Tapi kitab optimis lah,” katanya.
Sementara, Ahmad Murni , Filemon dan Gian adalah tiga peserta menyampaikan baru kali ini pengalamannya menjumpai ujian yang super ketat. Mulai dari waktu, pakaian harus rapi dan sopan, serta suasana harus benar-benar hening dan steril dari catatan apa pun di atas meja. “Benar-benar sangat ketat,” kata mereka.
Meski begitu, ke tiga peserta adalah bagian dari 63 peserta di UIB berharap hasil yang baik. Sehingga nanti pada ujian yang akan keluar akhir Agustus mereka dinyatalan lulus. “Tetap optimis. Soal-soal memang agak lumayan menjebak. Apa lagi soal membuat surat kuasa dan gugatan. Tapi semua itu, memang sudah diajarin pada PKPA bulan lalu,” tambahnya.
(red/Halawa)