Batamtimes.co, – Natuna
Pencarian Saher nelayan (40) diduga korban terbawa arus asal Sebala Desa Batu Gajah Kecamatan Bunguran Timur Natuna, Kepri, hingga hari keempat belum ditemukan.
Pencarian korban hilang kali ini dipusatkan pada perairan laut ke arah Timur laut Pulau Natuna, dimulai pagi ini sekitar pukul 07, 38 wib, enam personil SAR Natuna dan didukung 1 (Satu) unit RIB. Untuk melakukan penyisiran pantai-pantai di sepanjang Timur Laut Pulau Natuna hingga ke Tanjung Sebuton.
Hal tersebut disampaikan disampaikan Amiruddin Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kabupaten Natuna. Kepada Batamtimes.co, seusai melakukan pencarian korban Rabu (25/07/2018) hingga pukul 17,30 wib petang.
lanjutnya, sekitar pukul 09, 00. wib lima personil dengan Rescue car Kantor SAR Natuna, kembali di berangkatkan menuju lokasi yang sama. Untuk melakukan ukan koordinasi ke setiap pelabuhan-pelabuhan rakyat yang berlokasi di sepanjang pantai-pantai arah Timur Laut Natuna hingga ke Tanjung Sebuton.
Namun sampai pukul 16.00 wib sore hari ini, korban nelayan hilang belum juga ditemukan operasi pencarian dihentikan, sebutnya
Tapi, pihaknya masih akan tetap melakukan pencarian sampai waktu yang telah kami tentukan yaitu selama 7 hari hingga sabtu 28 Juli 2018 besok sudah memasuki hari kelima pencarian korban.
Menurut Amirudin Kepala Kantor pencarian dan pertolongan Kabupaten Natuna, untuk pergerakan unsur sudah tidak akan di gerakkan lagi sebab berdasarkan perhitungan pihak Basarnas.
Kemungkinan korban sudah mendekati perbatasan atau mungkin sudah di jalur pelayaran internasional. Kemampuan alat yg dimiliki pihaknya. Tidak memadai dibutuhkan sarana yang lebih besar, untuk dapat mengcover wilayah tersebut, terangnya.
Sementara sarana yang memadai di Natuna untuk menuju area itu hanya KRI, oleh sebab itu pihaknya sudah melakukan koordinasi dgn Danlanal Ranai.
Informasi yang diterima Basarnas Natuna dari pihak lanal Ranai, diarea tersebut stand by KRI Yos Sudarso sedang melaksanakan tugas patroli laut di perbatasan dan akan membantu melakukan pemantauan dan pencarian korban hilang di area itu, tandasnya.
(Red/Pohan)