Isdianto : Tekan Terorisme, Awasi Terus Orang yang masuk dan peredaran dana ilegal

0
446

Batamtimes.co, Batam- Wilayah perbatasan menjadi perhatian penuh Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Kepri , terutama pengawasan untuk mencegah Terorisme dan Radikalisme.

“Jaringan terorisme sangat luar biasa. Karena itu semua harus berperan dan meningkatkan pengawasan terhadap orang, bahan peledak dan peredaran dana ilegal,” kata Wakil Gubernur Kepri, Isdianto saat Acara Dialog pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme di daerah perbatasan, yang di Adakan di Hotal Haris Batam Centre Batam, Kamis, (22/11/18).

Dikatakanya, untuk mengantisipasinya masyarakat dan Pemprov Kepri saling bahu membahu bekerja sama bergandengan tangan dalam hal menjaga wilayah perbatasan.

“sebab orang-orang yang tidak kita kenal keluar masuk di wilayah kepri, mereka datang hanya mengandalkan paspor.Apalagi kondisi geografis Kepri yang berbatasan dengan banyak negara tetangga.”katanya

Lebih lanjut Dikatakanya, Di sebelah utara perbatasan dengan Vietnam dan Kamboja dan sebelah barat berbatasan dengan Singapura dan Malaysia. Di timur berbatasan dengan Malaysia dan Kalbar.

Apalagi ada sekitar 125 pelabuhan tikus yang belum kita ketahui siapa pemilik pelabuhan tersebut.

Dia juga berharap, supaya dapat lebih ditingkatkan  koordinasi antara pemerintah daerah, seperti Pemko, Pemkab dan perangkat dibawahnya dalam penanganan paham radikal.

Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Reni Yusneli menjelaskan, bahwa ada kelompok-kelompok oknum tertentu mempunyai paham-paham radikal dan ingin memecah belah tali persaudaraan.

“Dan ini menyangkut Agama, suku, yang kita ketahui Indonesia hidup dengan penuh warna keragaman, yang dipersarukan dengan bhineka tunggal Ika, Pancasila, tapi ada saja yang coba memecah belah, ” Ujarnya

Kata dia, Kita harus memahami kelemahan satu sama lain untuk bekerja sama mengantisipasi adanya isu yang sangat kuat terorisme ini.

“Terorisme dan Radikalisme, paham ini yang harus kita cegah, memang tidak ada satupun negara yang bebas dari ancaman radikalisme. Maka dari itu kita harus tetap waspada dan selalu berhati-hari dalam ancaman radikalisme,” tutup Reni.

(red/Veri Gulo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here