Batamtimes.co – Natuna
Maraknya peredaran Narkoba dewasa ini membuat tidak sedikit oknum TNI terseret hukum gegara barang haram narkoba. Guna mencegah pengaruh negatif narkoba ditubuh TNI-AD. Mako Yonkomposit 1 /Gardapati Natuna gandeng BNN Kepri, menggelar sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan TNI-AD.
Kegiatan digelar di Gedung Sebaguna Mako Yonkomposit, pada Kamis (29/11/2018) siang diikuti oleh ratusan prajurit.
Komandan Batalyon (Danyon) Komposit 1/Gardapati Natuna, Letkol (inf) Ahmad Daud Harahap menegaskan, sesuai dengan perintah Panglima TNI, bahwa TNI harus bersih dari penyalahgunaan narkoba, maka sosialisasi P4GN kepada prajurit merupakan langkah positif dan bermanfaat.
Untuk mewujudkan personel TNI yang kuat dan mampu berfikir sehat sehingga tidak terjerumus penyalahgunaan narkoba, tegasnya.
Menurut Ahmad Daud, narkoba merupakan musuh bersama yang harus dilawan dan menjadi pantangan bagi anggota untuk menggunakannya.
“Apalagi jika anggota mengedarkannya, kerena sanksi yang diterapkan dilingkungan TNI AD sudah cukup tegas dan jelas yaitu pecat bagi pengguna apalagi pengedar,” ujarnya.
Dia mengingatkan, melalui kegiatan sosialisasi ini prajurit dapat lebih memahami dan menghindari efek negatif narkoba. Berhati-hati dan tidak tergiur akan iming – iming keuntungan bisnis narkoba justru akan menjerumuskan.
Mengakibatkan rusaknya TNI di mata masyarakat juga nilai-nilai moral dan sendi-sendi kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara, imbuhnya.
Kepala BNN diwakili Nuris, SKM,MS.i Kabid pencegahan dan pemberdayaan masyarakat BNNP Kepri, selaku pembicara mengungkapkan sangat mendukung upaya TNI-AD untuk terhindar dari pengaruh dan bahaya narkoba sudah menyasar pada aparat TNI.
Hal ini perlu dilakukan pencegahan kalau tidak sangat berbahaya sekali dan faktanya banyak oknum TNI terlibat sebagai pengguna maupun penjual barang haram tersebut.
Dipaparkan, Nuris narkotika adalah merupakan akronim dari Narkotika, pesikotropika dan bahan adiktif lainnya. Berdasarkan bahan asalnya, Narkotika terbagi dalam tiga golongan yakni, jenis zat/obat yang timbul dari alam tanpa adanya proses fermentasi, isolasi atau proses produksi lainnya contoh, ganja,opium dan daun koka.
Semi Sintesis yakni zat yang di proses sedemikian rupa melalui proses ekstaksi dan isolasi contohnya morfin, heroin dan kodein. Sintesis yakni jenis obat atau zat yang di produksi secara sintesis untuk keperluan medik dan penelitian yang digunakan sebagai penghilang sakit (analgesik) seperti penekan batuk (anitusif) contohnya Amfetamin, deksamfetamin dan pentidin.
Sifat terbentuknya Narkoba ialah sugesti keinginan tak tertahankan dipengaruhi oleh zat yang terkandung dalam narkotika, toleransi kecenderungan menambah dosis, ketergantungan secara pesikis serta gelisah dan emosional.
Ketergantungan secara fisik gejala putus zat/sakaw merupakan proses terbentuknya ketergantungan Narkoba melalui kompromi, coba-coba, kebiasaan, ketergantungan dan intoksifikasi (keracunan).
Dampak dari pemakai Narkoba terhadap fisik akan terganggu pada sistim saraf,ganguan pada jantung, pembuluh darah, gangguan pada kulit,ganguan pada paru-paru, sering sakit kepala, mual dan muntah, sulit tidur, mudah terinfeksi HIV/AIDS serta Hepatitis dan TBC, ucapnya.
Dia menjelaskan, BNN berupaya melakukan tindakan pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan TNI-AD.
Penyuluhan ini dipandang perlu untuk memberikan daya tangkal dan upaya pencegahan dini terhadap anggota atas maraknya penyalahgunaan Narkoba khususnya dikalangan Prajurit TNI-AD.
Dia berharap, seluruh anggota prajurit dapat mengetahui dan memahami bahaya dari penyalahgunaan Narkoba, sehingga terbentuk imunitas individu masing-masing untuk mampu menolak semua penyimpangan perilaku, ” lebih baik mencegah, daripada mengobati”, terutama penyalahgunaan Narkoba yang dapat mengancam kelangsungan generasi masa kini dan masa depan, sebab Narkoba adalah musuh bersama, terangnya.
Diakhir acara BNN melakukan test urine kepada ratusan Prajurit TNI-AD Batalyon Komposit 1 /Gardapati Natuna sebagai upaya pencegahan pengaruh negatif narkoba terhadap prajurit TNI – AD.
(Red /Pohan)