Batamtimes. Co, Batam – Kepergian Bripka Kristian Poltak Bosta Sitorus yang diduga bunuh diri dengan cara menembakan kepalanya Rabu (13/2) siang, menyita perhatian sejumlah pihak.
Tidak saja keluarga, namun kerabat juga mengungkapkan keprihatinannya.
Kepritahatinan salah satunya datang dari Ketua Forum Halak Batak Batam Niko Nikson Situmorang SH, MH.
Niko Nikson Situmorang mendorong keluarga untuk memohonkan kepada polisi untuk dibentuk tim pencari fakta (TPF) terkait kebenaran pasti kematian korban.
Hal itu dikatakan pria yang juga praktisi hukum ini, untuk menjawab penasaran publik. Dan juga sebagai evaluasi bagi instansi polri terhadap anggotanya.
“Untuk membuktikan bahwa korban memang benar-benar meninggal karena bunuh diri. Kan bisa diikuti dari percakapannya, ada masalah atau tidak, terus bagi kepolisian itu juga perlu. Misalnya itu karena tekanan pekerjaan terus karena masalah apa. Supaya diperbaiki sistem nya. Karena bintara itu kan pendidikannya cuman tujuh bulan. Begitu habis pendidikan jadi polisi, jadi penegak hukum. Nah ini kan perlu kematangan. Supaya pendidikan polri itu juga diperbaharui. Karena sesuai informasi senjata dari kawannya,” Papar Niko Nikson Situmorang.
Niko Nikson Situmorang mengatakan, sesorang bunuh diri tentu ada hal yang melatarbelakangi.
Selain itu, tujuan TPF kata Nikson untuk menjawab penasaran publik.
“Misalnya tidak ada masalah tiba-tiba orang bunuh diri kan tanda tanya? Harus ada penjelasan yang kuat. Apa yang melatarbelakangi. Apa lagi senjata itu milik teman,” ucapnya.
Nikson mendorong keluarga, untuk memohonkan TPF. Bisa dari Kompolnas dan Polri. Agar persoalan clear.
Nikson juga mengatakan, permintaan mendorong keluarga untuk membentuk TPF, bukan semata-mata over dugaan. Akan tetapi, juga sebagai masukan bagi polri. Sebab kata Nikson, polisi bunuh diri bukan kali pertama.
Di beberapa daerah juga ada. “Jadi biar ada semacam edukasi dan apa pokok dari persoalan ini,” katanya
(red / Veri gulo)