Batamtimes.co – Natuna –
Balai Pengobatan Lanal Ranai bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, melaksanakan Fogging dan Sossialisasi terkait pencegahan penyakit demam berdarah dipimpin dr. Muhammad Aulia di Kompi Marinir Setengar, Kecamatan Bunguran Selatan, Natuna, pada Selasa (19/02/2019).
Komandan Lanal Ranai Kolonel Laut (P) Harry Setyawan, S.E. mengungkapkan kawasan wilayah Dusun Setengar Kecamatan Bunguran Selatan, Natuna, Kepri, merupakan wilayah rawan endemik nyamuk Aedes Aegypti, hal ini terbukti dengan adanya salah satu prajurit Marinir yang pernah terkena penyakit demam berdarah.
Guna penanggulangan dan pencegahan penularan penyakit demam berdarah dilakukan Fogging dan Sosialisasi yang juga melibatkan petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna.
Bertujuan untuk mencegah terjadinya wabah penyakit demam berdarah khususnya di komplek Kompi Marinir di Setengar, Kecamatan Bunguran Selatan, Natuna, dan sekaligus memberikan pengetahuan kepada prajurit Marinir agar dapat melakukan mencegah wabah penyakit demam berdarah.
Menurut Harry demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk. Demam berdarah DBD dulu disebut penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi dan otot di mana tulang terasa retak.
Penyakit demam berdarah yang ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Sedangkan penyakit demam berdarah yang parah, atau juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever, dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba drastis dan bahkan bisa berujung kematian, terangnya.
Virus dengue dapat berkembang menjadi hal yang dapat mengancam jiwa (severe dengue), mengakibatkan nyeri perut dan muntah, sulit bernapas, dan penurunan trombosit darah yang bisa mengakibatkan pendarahan internal, tegasnya.
Untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Bersihkan bak mandi Anda seminggu sekali air merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti . Nyamuk betina bertelur pada dinding bak yang terisi air, larva nyamuk kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme yang hidup di sekitarnya.
Selama masa ini larva nyamuk akan melepaskan kulit pelindung dan berkembang biak hingga mencapai tahap terakhir. Ketika larva nyamuk sudah cukup kuat, selanjutnya larva akan berubah menjadi pupa.
Pada tahap pupa, tidak dibutuhkan makanan. Pupa hanya akan mengalami perubahan bentuk hingga akhirnya menjadi nyamuk biasa yang siap terbang.
Keseluruhan siklus ini berlangsung 8 – 10 hari dalam suhu ruang membersihkan bak mandi setidaknya satu minggu sekali dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.
2. Tutup perabotan rumah tangga yang menampung air seperti Baskom berisi air, vas bunga, ember, dan wadah lain yang dapat menampung air berpotensi menjadi tempat nyamuk bersarang. Rajin-rajinlah membersihkan tempat-tempat tersebut setidaknya dua kali seminggu untuk mengurangi risiko munculnya nyamuk pembawa demam berdarah.
3. Gunakan kasa nyamuk.
Kasa nyamuk berguna untuk mencegah masuknya nyamuk dari luar rumah dan bisa memasang kasa nyamuk ini pada pintu dan jendela.
4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama sesekali perhatikanlah gantungan baju di balik pintu. Baju kotor yang menumpuk dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk.
Memang tumpukan baju kotor bukan tempat nyamuk berkembang biak, tetapi merupakan tempat favorit nyamuk hinggap. Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika memang harus menyimpan kembali baju yang telah dipakai, letakkan baju pada tempat yang bersih dan tertutup.
5. Gunakan lotion anti nyamuk atau kelambu ketika hendak bepergian, jangan lupa gunakan lotion anti nyamuk terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutup oleh pakaian. Namun tidak hanya saat bepergian, tetap harus melindungi diri dari gigitan nyamuk ketika sedang tidur karena nyamuk demam berdarah aktif pada malam hari hingga menjelang subuh. sumber Pen- lanal Ranai.
(Red/Pohan)