200 Pengusaha Singapura Hadir,Kepala ex-officio BP Batam Rudi : Saya Pastikan Kenyamanan pro bisnis yang Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

0
521

Batamtimes. Co, Singapura – Isu-isu dualisme, pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) sebagai insentif tambahan dari Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ), dan peningkatan pelayanan yg transparan, serta rencana pemanfaatan Galang dan Rempang menjadi topik penting yang dibahas dalam paparan bersama yang dilakukan oleh Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Wali Kota Batam kepada sekitar 200 pengusaha yg bermukim di Singapura, Selasa, (26/2/2019).

Kegiatan yg diselenggarakan di Singapore Business Federation (SBF) dibuka oleh Duta Besar RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya Selasa, dengan menghadirkan Kepala BP Batam, Edy Putra Irawadi dan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

Dubes RI Ngurah Swajaya menjelaskan, bahwa kegiatan yg menghadirkan kedua pemangku kepentingan utama di Batam dilakukan untuk pertama kalinya sebagai simbol yg penting untuk meyakinkan investor mengenai peluang investasi dan komitmen keberlanjutan pembenahan menjadikan Batam kawasan potensial untuk investasi dan pariwisata.

Ketua BP Batam Edy Putra Irawady menjelaskan, bahwa tugasnya sebagai Interim Chairman adalah untuk menyiapkan panduan bagi pengembangan Batam agar lebih baik lagi di masa depan, antara lain menjadikan Batam sebagai logistics hub, memperkuat pengembangan bisnis sektor jasa dan menjadikan Batam sebagai pintu masuk bagi negara-negara yang belum memiliki kerja sama FTA dengan Indonesia.

“Dikembangkannya KEK juga memberikan insentif tambahan untuk berusaha di Batam karena tambahan kemudahan, antara lain dalam hal perijinan dan keimigrasian, penerapan tax holiday, serta tidak diberlakukannya investment negative list.”katanya

Lebih jauh ditambahkan, bahwa prioritas Batam ke depan adalah pengembangan industri pariwisata (world factory outlet, Galang-Vietnam Humanity Memorial Park, Deer Park, Nature Adventure Park, Sport Hall, MICE), fasilitas kesehatan bertaraf internasional, perguruan tinggi internasional pendidikan vokasional, logistics hub dan e-commerce, financial district, industri substitusi impor, dan export oriented global value chains industry.

Pertemuan tersebut juga sebagai penegasan terhadap keberlanjutan pembenahan dan pelayanan terkait pengalihan kepemimpinan BP Batam kepada Walikota Batam secara ex officio.

Walikota Batam Muhammad Rudi, memaparkan mengenai komitmen untuk meneruskan hal-hal yang telah dipersiapkan oleh Kepala BP Batam transisi, Edy Irawadi untuk tetap meningkatkan Batam sebaga kawasan strategis dan kompetitif untuk investasi.

Salah satu target yang hendak dicapai adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi mengingat 2 tahun terakhir ini Batam mengalami pertumbuhan ekonomi yang rendah, yaitu 2% tahun 2017 dan sekitar 5% tahun 2018, atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan kepemimpinannya, kata Rudi, sebagai Kepala (ex-officio) BP Batam, diharapkan dapat memberikn kepastian dan kenyamanan yang lebih pro bisnis, sekaligus meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.

(sumber :EKONOMI/ PENSOSBUD KBRI SINGAPURA)/Redaksi

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here