Jakarta – Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Bursa Tani terus meningkatan produktivitas pertanian. Salah satunya dengan menggunakan pupuk yang tepat, sehingga dengan luasan sawah yang tetap, bisa menghasilkan panen yang lebih tinggi.
“Pupuk yang dimaksud adalah dengan menggunakan pupuk batu bara, sebanyak 30 persen, maka produktivitas satu hektar bisa meningkat,” kata Ketua umum FKDB, H Ayep Zaki, Selasa (18/6/2019).
Dijelaskannya, dari hasil uji coba kami di 16 provinsi pengunaan pupuk batu bara bisa meningkatkan rata-rata produksi per hektarenya sebesar 43 persen.
“Bila rata-rata produksi per hektar petani 5,2 ton, maka dengan pengunaan pupuk batu bara bisa mencapai 7,4 ton,” ujarnya.
Dengan meningkatnya produktivitas pertanian, kata Zaki maka otomatis pendapatan petani semakin meningkat. Namun apabila semula orang enggan bertani karena produktivitas rendah, sehingga income juga rendah.
“Maka dengan penggunaan pupuk batu bara, diharapkan akan mengubah kondisi seperti itu,” ujarnya.
Kami dari FKDB ingin ada perubahan yang positif bagi petani. Dengan petani semangat lagi, panennya meningkat, pendapatan meningkat, maka mereka bisa berbelanja.
Pria yang akrab disapa Aa Zaki ini menjelaskan, bahwa batu bara adalah fosil tumbuhan yang terawetkan. Sehingga mampu memenuhi unsur hara tanah yang mana tanaman padi menyerap 21 unsur hara tanah.
“Sehingga wajar bila pasca panen tanah menjadi makin berkurang unsur hara, karena pupuk kimia yang diberikan petani hanya mengandung 6 unsur hara,” katanya.
Jadi intinya batu bara bukan sekadar bahan bakar, tambah Aa Zaki, namun batuan sedimen yang dapat terbakar itu juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman.
“Pupuk batu bara terbukti memperbaiki kualitas lahan sekaligus meningkatkan produksi padi dan komoditas lain,” paparnya.
Penggunaan pupuk organik batu bara, juga lanjut Aa Zaki lebih murah dibandingkan dengan pupuk kimia anorganik atau pupuk kimia buatan. Bahkan sudah terbukti hasilnya.
“Petani yang memanfaatkannya pun untung ganda, yakni kualitas tanah meningkat sekaligus produksi tanaman pun tergolong meningkat,” tandasnya.
(red/Tanto)