Natuna (BT) Satu Unit Kapal Motor Sumber Anugrah milik Nedi Alot warga Desa Air Payang, Kecamatan Pulau Laut, nyaris tenggelam setelah diterjang ombak mencapai 2,5 meter, diperairan
Seluan Karang Bunta, Kecamatan Bunguran Utara, Natuna, Kepri.
Akibatnya body KM Sumber Anugrah pecah di bagian lambung depan kapal.
Kejadian tersebut sempat membuat panik para penumpang, tiba-tiba saja kapal naas itu miring dan kemasukan air sehingga mesin tak berfungsi.
KM Sumber Anugrah terapung-apung disaat dalam perjalanan dari Pelabuhan Pulau Laut menuju Pelabuhan Seluan, Kecamatan Bunguran Utara, Natuna, Kepri.
Demikian disampaikan Putra warga Pulau Laut kepada Batamtimes.co dikonfirmasi melalui WhatsApp miliknya, Kamis (08/08/2019) Malam.
Dia menuturkan, setelah mendapat kabar dari Nahkoda KM Sumber Anugrah melalui saluran Headphone sedang mengalami kebocoran dan meminta bantuan kepada warga Pulau laut.
Tanpa menunggu lama pihak Kecamatan Pulau laut mengirimkan team bantuan penyelamatan menggunakan KM. Fisabilillah milik pemerintah Kecamatan Pulau laut dengan melibatkan Polsek, Bhabinsa, Plt, Kades Air Payang, Edi Sentano dan 11 orang warga masyarakat.
Kapal Motor Sumber Anugrah berkapasitas 6 GT tersebut akhirnya berhasil dievakuasi dengan selamat dengan cara ditarik, KM Raja Fisabilillah menuju pulau Laut.
Ia juga menjelaskan Kapal KM Sumber Anugrah di nahkodai Warman (46), ABK 3 orang jumlah penumpang 14 orang pekerja PDAM dan membawa 4 ekor sapi, pungkasnya.
Ditempat terpisah Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Ranai, Kolonel Laut (P) Harry Setyawan, SE, dikonfirmasi batamtimes co membenarkan kejadian naas yang menimpa KM Sumber Anugrah tersebut.
KRI JOL – 358 dikomandoi Kolonel Laut (P) Andri Kristanto, menerima Informasi kecelakaan KM Sumber Anugrah, langsung bertolak dari Dermaga Sabang Mawang, Pulau Tiga, dan disusul Kapal Angkatan Laut Pulau Bunguran (KAL-PBR) dibawah Komandan Kapt (P) Yusuf, juga bertolak dari Dermaga Faslabuh di Selat Lampa.
Untuk melaksanakan SAR sekaligus dalam rangka Operasi Bramantya Udhaya-19.
Untungnya dalam kejadian ini semua penumpang ditemukan dalam kondisi selamat tanpa menelan Korban jiwa.
Danlanal Ranai menghimbau kepada para nelayan agar kapal-kapal yang akan melaut agar memeriksa kondisi kapalnya.
Sebab situasi cuaca dari pantauan Puskodal Lanal Ranai diketahui tinggi gelombang laut Natuna Utara mencapai antara 1,25 – 2,50 meter.
Kata Harry, Kapal-kapal Ikan Indonesia ( KII) diatas 30 GTÂ yang beroperasi di laut Natuna Utara, sebagian besar mereka berlindung atau menangkap ikan di Selatan Pulau Midai, terangnya.
Sebab cuaca di laut Natuna saat ini tidak mendukung untuk melaut menangkap Ikan, terlebih kapal-kapal milik nelayan di Natuna yang rata-rata hanya berukuran dibawah 20 GT.
Dia berharap kepada para nelayan untuk menghindari kejadian serupa yang menimpa KM Sumber Anugrah, hendaknya selalu berhati-hati dan sefty ketika melaut menangkap Ikan. Karena cuaca buruk bisa saja berubah sewaktu-waktu kapan dan dimanapun hendaknya nelayan untuk selalu waspada, tandasnya.
(Red/Pohan)