Natuna (BT) – Banyak kisah dibalik keberhasilan tiga pelajar asal Natuna menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) pada upacara Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan RI di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kepri, pada Minggu (17/98/2019), dipimpin Plt, Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto.
Mereka adalah siswa dan siswi terbaik pilihan asal Natuna karena itu patut bagi mereka merasa bangga bercampur haru, disaat mereka mengetahui dinyatakan lolos terpilih menjadi bagian dari Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Merah Putih Tingkat Provinsi Kepri.
Ratu Nur Azzahra Santosa (16) gadis si mata wayang pasangan Iwan Santoso dan Miraya ini tak sabar mengungkapkan perasaannya, rasa bangga bisa tampil tingkat Provinsi menjadi perhatian banyak orang lolos anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
Remaja kelahiran Yogjakarta 30 Januari 2003, saat ini duduk dibangku sekolah SMAN 1 Kecamatan Bunguran Barat Kelas 11 IPA.
Siswi yang hoby olahraga dan bernyanyi juga bercita-cita ingin menjadi Jurnalis ini
tak menyangka bakal lolos anggota Paskibra tingkat Provinsi.
” Allhamdulillah, saya bangga sekali, sungguh saya tidak menyangka bisa lolos ke tingkat Provinsi, ” ucapnya saat diwawancarai batamtimes.co lewat WhatsAApnya, Rabu (21/08/2019).
Siswi yang beralamat di Jalan RA Kartini Nomkr 9 RT.03/RW.08 Kecamatan Bunguran Barat ini, patut merasa bahagia dan bercampur haru. Karna ia bisa mengharumkan nama Kabupaten Natuna, Sekolah dan orangtua, ungkap Ratu Nur dengan penuh haru.
Dia mengaku selalu mendapat dukungan dan semangat dari kedua orangtua yang dicintainya sejak mulai seleksi.
Suka dan dukapun dialaminya selama 21 hari latihan tiada henti, namun semangat juang berkobar tanpa canda dan tawa terus dilalui penuh semangat.
Jerih payahnya terbayarkan ketika sukses mengibarkan Bendera merah putih dihadapan sang Gubernur.
Ia juga mengaku hal yang sulit baginya untuk dilupakan, disaat malam takbiran tiba menyambut Hari Raya Idul Adha 1440 H, Azahra sangat sedih jauh dari keluarga terpaksa harus berlebaran bersama kawan seperjuanganya dan juga merupakan pengalaman pertama kali yang dialami dalam hidupnya, ujar Zahra.
Selain itu ia juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada para pelatih Pak Wir, Zainuddin, Sirait, Joel dan pak Jumiin, karena telah setia melatih dengan penuh sabar dalam suka maupun duka.
Ungkapan yang sama juga datang dari Urai Fillah Fadha (16) asal SMAN 2 Bunguran Timur, siswa yang hoby olahraga dan bercita-cita ingin masuk IPDN ini menyampaikan rasa harunya disaat dirinya terpilih menjadi Paskibra di Kepri.
“Sangat bahagia sekali rasanya, bisa terpilih menjadi Paskibra, saya tidak nyangka bisa lolos ke tingkat Provinsi, tapi allhamdulillah, Saya bisa berhasil lolos, bisa membuat orang tua bangga juga membawa nama sekolah dan Kabupaten Natuna,” ujar Urai.
Buat Urai, paskibra pertama kali ini membuatnya bisa menjadi pribadi yang lebih baik, lebih mandiri, disiplin dan menambah pengalaman baru untuk bisa barbagi ilmu dari yang dapatkan kepada teman teman yg ingin menjadi Paskibra.
Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada tim seleksi, para guru dan pelatih sudah mempercayai dirinya menjadi salah satu anggota Paskibra, tuturnya.
Selain itu tak kalah menarik ungkapan salah seorang pelajar Kelas 11 MAN 2 Sedanau, Bunguran Barat, Nurhannisa (16) mengaku memang sudah menjadi cita-citanya sejak duduk di SLTP untuk menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di tingkat Kepri, Namun berkat kerja keras, displin, dan dukungan doa kedua orangtua, cita-citanya tercapai lolos seleksi di tingkat Provinsi Kepri.
Putri pasangan Arifin dan Fatimah ini terpilih dengan penuh bangga.
” Allhamdulillah, saya sangat bersyukur dan bahagia, karena dapat membuat orang tua dan sekolah saya bangga,” ucapnya penuh ceria.
Siswi kelahiran 27 Juli 2003 asal Sedanau ini mempunyai hoby menulis dan membaca ingin bercita-cita menjadi Polwan menambahkan, sekolahnya sangat mengharapkan betul bisa lolos ke tingkat Provinsi.
“Ternyata harapan itu dikabulkan oleh Allah SWT, saya bangga pada diri sendiri berkat usaha dan do’a dari keluarga juga teman-teman,” ungkap Nurhanisa dengan suara terbata-bata menahan haru.
Bagi mereka keberhasilan yang sudah diraih menjadi anggota Paskibra tanpa dukungan guru, orangtua, pelatih dan support temen-temenya tidak ada artinya.
Terpilihnya ketiga pelajar asal Natuna itu tidaklah semudah yang dibayangkan mereka harus melalui rangkaian proses yang panjang, mulai dari seleksi di tingkat sekolah, kabupaten hingga provinsi. Mereka pun harus berkompetisi dengan Puluhan peserta melalui tes fisik hingga akademik patut dibanggakan.
Ditempat terpisah Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Natuna saat konfirmasi seputar tiga pelajar asal Natuna berhasil lolos menjadi Paskibra di Kepri,
Herman menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada siswa tersebut, dia berharap kedepan para pelajar dari Natuna akan lebih banyak lagi yang lolos ke tingkat Provinsi bahkan ke tingkat Nasional, harap Suherman.
(Red/Pohan)