TANJUNGPINANG – Isdianto,Plt Gubernur Provinsi Kepri memastikan akan terus berupaya mencari solusi limbah minyak yang berada di pesisir pantai di Provinsi Kepri.
Pemprov Kepri, akanĀ menggunakan sistem oil boom untuk menyaring dan melokalisir keberadaan minyak diair.
Hal ini disampaikan Isdianto saat meninjau beberapa titik tumpahan limbah minyak di sekitar pantai Nirwana Beach Lagoi,Selasa (21/1).
“Ini merupakan kejadian tahunan yang terjadi setiap angin musim Utara tiba, sehingga hingga saat ini limbah minyak ini tersebar di pesisir pantai di Kepri,” ungkap Isdianto.
Menurut Isdianto, nantinya pemerintah Provinsi Kepri Ā dan daerah bersama pihak swasta akan berkoordinasi untuk memasang oil boom ini sekitar pesisir pantai.
“Sehingga kita harap dengan adanya alat oil boom ini dapat mencegah masuk limbah minyak ini secara besar,” jelas Isdianto.
Apalagi, lanjut Isdianto masuknya limbah minyak ini di pesisir pantai Provinsi Kepri ini juga membuat kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepri terganggu dan tidak nyaman.
“Untuk itu, persoalan ini harus kita cari solusi bersama dan secepatnya agar pariwisata Kepri dapat lebih meningkat kembali,” tegas Isdianto.
Sementara itu, Pihak Management BRC Abdul Wahab mengatakan bahwa seluruh wilayah pantai di bawah cakupan BRC telah pun terkena dampak Limbah Minyak hitam ini.
“Dari 105 km panjang pantai yang mencakup BRC sudah terkontaminasi semua, biasanya minyak akan banyak di pesisir pantai mulai pagi hari,” ungkap Abdul Wahab.
Terpaparnya limbah minyak hitam di pesisir pantai di kawasan Lagoi ini membuat sejumlah wisatawan yang berlibur merasa kecewa dan tidak nyaman.
“Sehingga keberadaan limbah minyak hitam membuat Resort dan pantai di sini mendapat Imej buruk,” ujar Abdul Wahab.
Abdul Wahab mengatakan pihaknya ikut bersama Pemerintah Provinsi Kepri untuk bersama-sama mendukung menyelesaikan persoalan limbah minyak ini.