Kairo – Penetrasi produk Indonesia melalui briket arang batok kelapa kembali membukukan peningkatan transaksi ekspor dengan ditandatanganinya kontrak dagang antara Indonesia dan Mesir di kantor KBRI Cairo, Sabtu 15 Februari 2020 lalu.
Duta Besar RI untuk Cairo Helmy Fauzy didampingi Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi Purwanto Moefthi, menjadi saksi
penandatanganan kontrak pembelian awal produk tersebut sebanyak 2 (dua) kontainer antara PT Dian Niaga Jakarta selaku eksportir dengan importir perusahaan Mesir, Homos Shop for Tobacco Co yang berlokasi di Alexandria.
Turut hadir menyaksikan penandatanganan tersebut Pelaksana Fungsi Ekonomi, Yubil Septian dan Pelaksana Fungsi Pensosbud, Ahmad Ramadhan, beserta staf KBRI Cairo.
“Kesepakatan kontrak pembelian briket arang batok kelapa ini untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar rokok pipa tradisional Mesir, Shisha dan barbeque. Briket arang batok kelapa Indonesia dipercaya warga Mesir memiliki kualitas tinggi. Untuk saat ini dilakukan trial order sebanyak dua kontainer perbulan, dan akan ditingkatkan menjadi lima kontainer per bulan,” ungkap Duta Besar Helmy Fauzy.
Kualitas mutu produk briket arang batok kelapa Indonesia telah melalui beberapa uji laboratorium dan dinyatakan lulus untuk beredar di pasar Mesir.
“Kami berterima kasih atas bantuan
kantor Atase Perdagangan KBRI Cairo yang banyak memberi dukungan sejak awal kami datang hingga dapat membuahkan transaksi. Kami senang karena produk kami lulus uji laboratorium dan dinyatakan berkualitas tinggi,” tutur Johny Utama, Direktur PT Dian Niaga Jakarta.
Mr. Adel selaku Importir yang berdomisili di Alexandria menekankan agar produk briket yang dihasilkan solid, keras, tidak kotor, dan tidak mengandung banyak debu hitam yang mudah menempel di tangan.
Atase Perdagangan KBRI Cairo, Irman Adi Purwanto Moefthi menerangkan, ketersediaan dan mutu briket arang batok kelapa sangat unggul dari Indonesia. Pada kesempatan ini, nilai transaksi mencapai USD 51 ribu untuk 2 (dua) kontainer dan potensi transaksi dalam setahun dapat mencapai USD 600 ribu atau sekitar Rp 8 milyar.
“Setiap transaksi ekspor sebisanya kami kawal terus, dan fasilitasi dengan penterjemah. Jadi, para pengusaha Indonesia jangan segan-segan untuk promosi produk Indonesia guna memasarkan produk Indonesia, karena ini gerbang untuk masuk ke pasar Afrika, Eropa dan Timur Tengah,” terang Irman Adi Purwanto Moefthi.
(red/Tanto)