Batam- Reses anggota DPD RI Haripinto Tanuwidjaja daerah asal pemilihan Kepri, menyempatkan diri untuk berdiskusi bersama dengan awak media dalam tema “RUU Daerah Kepulauan dalam Perspektif Ekonomi dan Pertahanan Nasional”,Rabu, (23/12/2020)bertempat di Hotel 89 ,Batam.
Dalam pertemuan itu Haripinto mengungkapkan, Komite IV dalam reses Tahun 2020 ada beberapa fokus kerja yakni, mengawasi keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi virus, kemudian Komite IV juga memantau implementasi dari dana desa yang digunakan untuk menanggani pandemi Covid.
Selanjutnya, tambah Haripinto,Komite IV juga memantau implementasi satu data Indonesia oleh BPS dalam mendukung pemutahiran data terpadu (DTKS) sebagai basis data Bansos Tahun 2021. Kemudian pemantauan Komite ini terhadap peranan lembaga keuangan perbankan dan non perbankan untuk pemulihan ekonomi Nasional (PEN).
Menurut Haripinto, sejak pandemi covid-19, masyarakat serba kesulitan karena ekonomi yang terpuruk, pemerintah juga sudah banyak membuat program yang bertujuan untuk memulihkan kembali ekonomi negara. Salah satunya dengan bantuan untuk masyarakat yang terdampak.
Anggota DPD RI Kepri ini juga mengatakan pemerintah menganggarkan dana desa yang cukup besar untuk membantu masyarakat, dan dana desa tersebut sudah turun ke desa-desa dengan nama Bantuan Langsung Tunai.
“Setelah Hari Raya Natal saya berencana untuk berkunjung ke pulau-pulau untuk melihat perkembangan ini,” kata Haripinto.
Lebih jauh katanya, pada program kerja sama dengan BPS untuk penyinkronan satu data Indonesia Untuk data orang miskin Haripinto mengakui jika datanya masih banyak yang belum sesuai, karena data yang sekarang diambil dari tahun 2015.
“Seharusnya Pemda tiap tahun mengupgrade data-data tersebut,”ujarnya.
Meski begitu, Haripinto tidak menyalahkan pemda juga, karena bisa jadi pemda tidak mengalokasikan anggaran untuk mengupgrade data tersebut.
“Untuk mengupgrade data itu kan membutuhkan waktu dan biaya, sementara beberapa daerah tidak mengalokasikan dana untuk itu. Namun kalau di Batam data nya sudah di mutakhirkan walapun masih ada kendala,” terangnya.
Saat diskusi ringan, salah satu awak media menanyakan terkait bantuan dari pemerintah selama covid-19 ini.
“Saat berada di lapangan dia sering sekali menjumpai penerima bantuan dari pemerintah yang memiliki rumah sendiri, padahal di daerah itu banyak anak kos yang baru saja kehilangan pekerjaan alias menganggur. Tetapi tetap tidak mendapatkan dana bantuan.” ungkap awak media.
Terkait hal itu, Haripinto mengatakan agar pejabat setempat lebih peka dan sadar terhadap lingkungan sekitarnya. “Anak kos kan sering sekali pindah-pindah kos, dan KTP nya tidak sesuai dengan alamat tersebut sehingga nama dia tidak terdata. Nah, ini yang harusnya pejabat setempat lebih paham dengan daerah sekitarnya,” katanya.
Sementara itu, untuk pemulihan ekonomi di Kepulauan Riau, terutama di daerah pulau-pulau yang mengandalkan sektor perikanan. Harga ikan sempat anjlok saat pandemi Covid 19.
“Jika tidak salah pada waktu pandemi awal bulan tiga, harga ikan saat itu anjlok, terutama untuk penyediaan ikan bagi turis, anjlok dikarenakan tidak ada yang beli, turis tidak ada yang masuk.”Tutur Haripinto.
Awak media juga menanyakan apa yang harus ditingkatkan di Kepri guna mengejar wisata mancanegara (wisman),sehingga sektor pariwisata dapat pulih kembali.
Menurut Haripinto, untuk saat sekarang Batam khususnya, dan Kepri pada umumnya tidak dapat berbuat banyak.
Jika kasus Pandemi di daerah tidak bisa ditanggulanggi segera mungkin. “Sempat pada bulan Oktober dibuka kunjungan wisman untuk jalur bisnis , ke negara Singapura dan Hongkong tapi karena Hongkong tingkat Pandemi naik, sehingga kembali ditutup kunjungan Wisman itu,” ujarnya
Intinya menurut Haripinto, Batam untuk sekarang ini harus dikejar kemudahan investasi, seperti kemudahan barang masuk dan keluar. Tidak dapat di pungkiri kota ini masih jadi ikon kota Industri.
” Nah untuk pariwisata, Batam, Bintan tidak dapat berbuat banyak, dikarenakan jika pasien Covid 19 yang tertular terus bertambah, siapa yang mau datang turis Wisman.Intinya kita bersama dengan pemerintah daerah harus terus menjaga agar jumlah pasien Covid tidak bertambah, sehingga arus Wisman yang masuk pulih sediakala, ” pungkas Haripinto