Jakarta – Aplikasi BIP Buatan Turki Tembus 10 juta Pengguna, Netizen Pindah dari Whatsapp. Pemerintah Turki secara resmi memutuskan untuk berhenti menggunakan aplikasi WhatsApp.
Sebagai gantinya mereka menggunakan BiP, sebuah aplikasi milik perusahaan komunikasi Turki, Turkcell. Saat ini, BiP telah digunakan oleh 10 juta pengguna, padahal Aplikasi ini baru diluncurkan pada Senin (11/1/2021)
Hal ini dilakukan setelah pihak WhatsApp membuat kebijakan privasi baru yang kontroversial, hingga membuat masyarakat Turki membuat tagar di Twitter #DeletingWhatsapp.
Pasalnya kebijakan yang diambil WhatsApp, di Turki berbeda dengan kebijakan bagi Negera Eropa, hingga membuat kepala Kantor Transformasi Digital Kepresidenan Turki Ali Taha Koc, mengkritik aturan baru yang dibuat WhatsApp.
“Perbedaan antara negara anggota Uni Eropa dan lainnya dalam hal privasi data tidak dapat diterima! Seperti yang telah kami kutip dalam Pedoman Keamanan Informasi dan Komunikasi, aplikasi asal asing menanggung risiko signifikan terkait keamanan data,” kata Koc dalam tweet.
“Itulah mengapa kami perlu melindungi data digital kami dengan perangkat lunak lokal dan nasional serta mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan kami. Jangan lupa bahwa data Turki akan tetap ada di Turki berkat solusi lokal dan nasional,” lanjutnya seraya mendesak warga Turki menggunakan aplikasi nasional dan lokal seperti BiP dan Dedi, dikutip dari middleeasteye.
Menurut kantor berita pemerintah, Anadolu Agency, layanan pesan aman Telegram telah menjadi aplikasi perpesanan yang paling banyak diunduh di App Store Apple di Turki, diikuti oleh Signal, WhatsApp, dan BiP. Sementara di Play Store Android, Telegram juga merupakan unduhan teratas, diikuti oleh WhatsApp dan BiP.
Seperti diketahui, WhatsApp menyebutkan, persyaratan yang diperbarui akan memungkinkan pembagian informasi tambahan antara WhatsApp dan Facebook dan aplikasi lain seperti Instagram dan Messenger seperti kontak dan data profil tetapi bukan konten pesan yang tetap dienkripsi.