Batam- Tidak hanya tugas pemerintah, menjaga Batam dengan tidak membuang sembarangan sampah perlu andil dari semua pihak, termasuk masyarakat. Kesadaran diri agar tidak membuang sampah sembarangan merupakan upaya menjaga lingkungan.
“Saya pikir kesadaran ini (tidak membuang sampah sembarangan) harus tumbuh dalam diri kita semua sih,” ucap warga Seibeduk, Gian.
Sementara itu, kerap ditemukan lokasi-lokasi yang sejatinya bukan tempat sampah justru bejibun sampah menumpuk di lokasi tersebut. Maka tidak heran, masyarakat yang sadar kemudian geram dengan tindakan oknum yang membuang sampah sembarangan. Mereka lantas lmemasang spanduk-spanduk teguran yang bahkan bahasanya bernada ancaman.
“Membuang sampah sembarangan ini seolah membudaya, saya pernah lihat sendiri tempat publik jadi tempat sampah yaitu bus stop (pemberhentian bus) di sekitar Tembesi Bengkel,” kata warga lain, Adi.
Pendapat-pendapat ini bukan tanpa alasan, sebagai contoh pembersihan parit di Kota Batam petugas dari Pemko Batam kerap mengangkat banyak sampah, seperti plastik dan styrofoam. Padahal dua jenis sampah ini sulit diurai.
Lalu bagaimana dengan tugas pemerintah? di Batam sendiri Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam merupakan dinas yang secara teknis mengurusi persoalan persampahan.
Kepala DLH Batam Herman Rozie menyebutkan, petugas terus turun memastikan layanan persampahan dilakukan dengan baik. Kini, layanan persampahan sudah menyentuh hingga bagian hulu, langsung ke perumahan warga.
“Yang tidak terjangkau mobil besar, kami siapkan pickup dan bahkan ada armada motor. Keluhan soal sampah langsung juga kami respon,” katanya.
Secara umum kesadaran sebagian besar masyarakat Kota Batam sudah cukup baik. Namun oknum atau sebagian kecil masyarakat masih tidak peduli dengan kebersihan. Sejatinya, ada sanksi denda bagi pelanggar. Namun dalam hal ini, kondisi ekonomi karena Covid-19 maka penindakan tersebut ditangguhkan.
Kini DLH hanya memberikan teguran dan sanksi sosial dengan mencatat mereka yang tidak peduli dan buang sampah sembarangan. Sayangnya, terkadang masih mendapat perlawanan oknum masyarakat yang arogan dan tidak peduli kebersihan.
“Kami menyadari inilah resiko pekerjaan,mudah-mudahan masyarakat yang sudah sadar dapat ikut membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat yang tidak peduli pada kebersihan,” harap Herman.
Herman berterimakasih kepada masyarakat yang kini semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Seiring hal ini, ia menyebutkan DLH Batam tetap mengambil peran menjalankan tugas dengan sebaik mungkin.
“Yang paling utama adalah kesadaran bersama. Saya yakin jika ini sudah terbangun, kota ini akan semakin bersih. Apalagi Batam ini oleh wali kota Batam Muhammad Rudi sedangkan dikembangkan pariwisatanya, maka dari itu ya harus bersih,” ujar dia.
Bahkan pegawai DLH sendiri menjadi pioner memilah sampah menjadi lebih bernilai ekonomi. Masyarakat juga dapat memilah sampah sesuai dengan jenisnya dan menjualnya di Bank Sampah. “Ini bisa membantu ekonomi masyarakat juga,” tutup dia.