Lingga – Dengan kondisi tempat kurang layak di samping rumahnya, di Dusun II, Desa Bukit, Belah, Kecamatan Singkep Barat, Rasidi seorang pengusaha kecil mampu menghasilkan mebel berkualitas, meskipun dengan alat seadanya.
Saat diajak berbincang, Rasidi mengaku keterbatasan modal dan alat yang dimiliki, serta mahalnya harga bahan merupakan kendala utama dalam usahanya.
“Saat ini kendalanya adalah minimnya alat yang saya miliki, dan mahalnya harga bahan jika saya membeli di pasar Dabo Singkep,” kata Rasidi, Selasa (03/11/2021).
Dalam satu set sofa jika bahan di beli dipasaran Dabo, dana yang harus di siapkan berkisar 2 juta, hal tersebut yang memaksa Rasidi jika mendapat pesanan hanya menerima upah kerja, dari orang yang memesan, dan bahan di beli sendiri oleh pemesan tersebut.
“Jika bisa membeli bahan dari Jambi atau tanjung pinang, saya bisa membuat sofa Tampa menunggu pesanan, tapi hal tersebut tentu butuh modal yang lebih, sebab kita membeli bahan sopa tersebut agak banyak,” ujar Rasidi.
Usaha yang di rintis Rasidi dari tahun 2016 memang mengalami pasang surut, kepandaian Rasidi dalam membuat mebel atau sopa sudah tidak bisa di ragukan lagi, pengalaman membuat mebel/sofa di dapatnya selama 13 tahun bekerja disalah satu perusahaan mebel di Jambi.
“Para pengusaha di Jambi mampu bertahan, Karena murahnya harga bahan ditempat mereka,1 Set sofa paling menghabiskan dana berkisar Rp1500000, itu sudah dengan upah pekerja,” jelas Rasidi.
Pada tahun 2017 Rasidi pernah mengajukan kerja sama dengan BUMDES Bukit Permata di Desa Bukit Belah, namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut, hingga sekarang Rasidi tetap membuka jalan jika ada yang mau bekerja sama dari pihak manapun, dengan sistim bagi hasil atau upah pengerjaan sopa per 1 set.
Penulis : Misli