Tanda -Tanda Ambruknya Legitimasi Parpol dan Pemimpin Dari Dinasti Politik Di Era Disrupsi

0
728

Ditulis Oleh Heru Subagia

Sekjen DPP RGP 2024

Pilpres 2024 adalah kemenangan perjuangan relawan dan masyarakat luas untuk mendorong dan melawan sekaligus mengusir politik dinasti. Suatu keniscayaan perubahan yang tidak bisa dibendung atau dicegah baik dengan kekuatan politik dan militer. Kpelahiran demokrasi alamiah sebagai anugrah alam semesta untuk dijadikan rujukan pemahaman dan pengesahan baru menuju peradaban kebangsaan modern dan mensejahterakan.

Saya menyampaikan analisa dan berbagai pendapat dan prediksi yang terjadi pada situasi dan kondisi menuju pilpres 2024.

Penguatan demokrasi langsung terjadi melalui komunikasi politik yang terbuka .Keterbukaan dan kebebasan arus informasi publik adalah sumber malapetaka untuk rezim atau penguasa .Sementara masyarakat menyebutkan masa keemasan peradaban baru dan kabar baik untuk berwacana berharap dan mengimplementasikan nilai-nilai agung untuk meraih kebebasan berpendapat dan memilih para pemimpin negeri ini.

Tiba saatnya jika masyarakat dan para relawan untuk bebas berwacana dan berdialog. Sudah tidak melalui kelembagaan formal politik seperti parpol . Kekuasaan partai politik tereduksi akibat minimal partisipasi politik melalui parpol. Booming gerakan berbagai relawan independen sebagai awal titik perlawanan dan wujud keseimbangan baru dalam dinamika demokrasi di Indonesia.

Era yang dikatakan sebagai awal kekacauan / disrupsi politik yang mengarah tumbangnya kekuatan dan kekuasaan rezim akibat turbulensi informasi segala bidang baik ekonomi politik keuangan lingkungan hidup dan dunia hiburan. Masyarakat kekuasaan / rejim mengalami era terancamnya kehilangan jabatan dan kekuasaan akibat disrupsi atau situasi gonjang ganjing .

Penguatan literasi politik secara luas memberikan dorongan akan perubahan signifikan cara pandang untuk mengusung pemimpin nasional yang cerdas,jujur loyal dan profesional . Tidak harus dari keturunan mantan presiden ,rakyat sudah membuang jauh primordialisme dan asal usul pemimpin tersebut. Pergeseran dan perubahan citra rasa pemilih sangat membahayakan status quo.

Masyarakat sudah mengalami titik jenuh untuk melepaskan kekuatan yang berbau primordialisme dan ditopang oleh dinasti politik. Saatnya gelombang perubahan baru menuju kepemimpinan nasional 2024. Keresahan ini sangat terlihat ketika ada ancaman publik yang menolak dan tidak memilih tokoh yang berbau KKN dan feodalisme.

Maraknya baliho dan pemberitaan tokoh- tokoh nasional yang disinyalir terlilit masalah primordialisme tidak serta mengangkat kepercayaan publik untuk sekedar menjatuhkan pilihan awal dalam survey.

Publik di gegerkan atas bukti hasil survey tokoh- tokoh nasional dengan latar belakang keluarga mantan presiden tidak mempunyai daya ungkit positif walaupun sudah membawa nama besar keluarganya.

Diperkirakan kuat jika kontestasi pilpres 2024 menjadi awal sejarah dan bukti-bukti kuat menuju tumbangnya kejayaan politik di dinasti di Indonesia. Gerakan relawan dan masyarakat sipil akan terus mendobrak dan mengawal transisi kepemimpinan nasional yang bersih berwibawa dan berdaulat. RGP2024 sebagai bagian garda telawan nasional yang akan ijut didalam arah dan tujuan akhir dinamika politik kebangsaan 2024.

Dari hasil analisa dan prediksi hasil survey adalah disebutkan tokoh – tokoh nasional yang berafiliasi dalam partai politik seperti ketua partai harus pasrah dan evaluasi diri karena masyarakat secara rasional dan sadar telah menjatuhkan pilihannya bukan lagi dari kalangan ketua partai. Grafik elektabilitas menunjukkan semua ketua partai kalah telak dengan para pemimpin daerah kecuali Prabowo . Sangat bahaya sekali ketika perolehan partai tidak diikuti oleh kabar baik ketua partainya juga harusnya moncer di lembaga survey. Ketua partainya justru terpuruk dan celakanya bisa jadi bukan sebagai pilihan untuk pemilih internal .

Dari survey terbaca bagaimana tokoh ketua partai harus terpuruk eksistensinya sebagai kandidat capres 2024. Capres dari Ketua Partai PKB PDIP PAN dan GOLKAR peroleh elektabilitas di bawah 4 persen . Partai PDIP dan Golkar tersebut dalam PIleg 2019 secara nasional menduduki juara 1 dan 2 memperoleh suara. Dalam kenyataan suara partai tidak linier / signifikan perolehan survey capres ketua partai .

Hanya Gerindra yang mengusung Prabowo yang masih bertengger di papan atas survey capres 2024 . Terjadi anomali elektabilitas Prabowo di papan paling atas harus turun di geser Ganjar Pranowo. Kemerosotan elektabilitas Prabowo terus terjadi. Bisa jadi Prabowo sebentar lagi atau jelang tahun politik 2022 akan terus terperosok elektabilitasnya akibat isu negatif sebagai menhan dan kinerja Gerindra yang sudah masuk koalisi Jokowi.

Dalam grafik survey di atas ketua partai harus berani jujur untuk mengukur dirinya dalam pilpres 2024. Kepercayaan masyarakat hilang dan para ketua parpol harus mengakui bukan lagi pilihan menarik bagi masyarakat untuk pilpres 2024.(*)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here