Batamtimes.co – Natuna – Pelaksana Tugas (Plt). Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau Allazi mengaku belum mengetahui pasti kapanĀ soal wacana pemerintah pusat akan melakukan pergeseran lokasi pembangunan Pelabuhan Samudera Teluk Buton, Kecamatan Bunguran Utara ke Wilayah Teluk Depeh Kecamatan Bunguran Selatan.
Dikatakannya, tahapan pembanguan pelabuhan itu sekarang dalam proses
Study Kelayakan (Feasibility Study) yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kepri untuk menentukan kelayakan lokasi pembangunan tersebut kedepannya.
Feasibility Study (FS) adalah studi kelayakan sebuah pesanan yang didasarkan pada rencana atau proyek yang diusulkan.
“Saya belum tahu kapan wacana pergeseran tersebut, cuma yang jelas sekarang sedang dalam proses Study Kelayakan untuk Pelabuhan Samudera Teluk Buton. Jadi baiknya kita tunggu saja hasil studi itu” kata Allazi di Ruang Kerjanya, Kamis (18/11/2021) kepada awak media.
Menurutnya, dalam proses study itu tentu tidak cukup mempelajari satu lokasi sebagai perbandingan untuk direkomendasikan kepada pemerintah pusat sebagai pertimbangan utama memutuskan sebuah lokasi pembangunan.
Dalam studi itu, banyak aspek yang dikaji mulai dari aspek sosial, potensi ekonomi ke depan sampai kepada ketersediaan lahan untuk pembangunan itu. Sehingga pembangunannya dinyatakan layak di lokasi tersebut.
“Tim FS boleh mengkaji lokasi mana saja. Cuma setahu saya sampai saat ini, kencenderungan pemerintah pusat memang di Utara, di Desa Teluk Buton itu. Tapi sekali lagi, baiknya kita tunggu saja hasil FS itu,” tegasnya mengulangi lagi.
Sebelumnya, ditempat yang berbeda Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan bahwa terdapat wacana pergeseran lokasi pembangunan Pelabuhan Samudera dari Teluk Buton, Kecamatan Bunguran Utara ke Desa Teluk Depeh, Kecamatan Bunguran Selatan.
“Pelabuhan Samudera tetap lanjut. Tapi belakangan ini ada wacana dari sejumlah pihak untuk dibangun di Teluk Depeh. Ini jadi bahan pertimbangan juga,” kata Ansar kepada sejumlah wartawan di Ranai beberapa waktu lalu.
Terkait pembangunan ini, ia juga mengaku pihaknya sudah menganggarkan dana sebesar Rp.1 miliar untuk kegiatan Feasibilitiy Study pembangunan Pelabuhan Samudera Teluk Buton.
“Prosesnya tetap jalan, di APBDP ini kita selesaikan FS-nya,” tegas Gubernur Ansar mengakhiri.
(Pohan)