Lingga – Pemerintah Kabupaten Lingga menggelar rapat Kordinasi Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 bersama Forkompinda di Gedung Daerah, Dabosingkep, Senin (14/02/2022). Rakor ini merupakan langkah persiapan dan kesiagaan dini daerah, mengingat meningkatnya kasus varian baru yang sudah melonjak dibeberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kepulauan Riau.
“Di Kepulauan Riau, kecuali Lingga dan Anambas belum ada kasus covid. Apalagi Batam dan Tanjungpinang sebagai pintu masuk, yang sudah tercata ada kasus. Jadi wajar kita hari ini berupaya, sebagai langkah kesiagaan. Bukan karena lalai, atau sudah ada kasus covid. Jadi ini sebagai langkah persiapan diri, dan antisipasi itu,” kata Bupati Lingga, Muhammad Nizar yang hadir memimpin rapat bersama Kapolres, Kajari dan satgas covid serta beberapa OPD yang terlibat.
Beberapa saran dan masukan, menjadi catatan serta pertimbangan untuk segera diselesaikan. Seperti penginputan data vaksinasi yang hari ini masih belum clear.
Secara manual Lingga sudah terbilang cukup baik pada capaian vaksinasi, namun dalam input data secara online Lingga masih minim vaksinasi. Begitu juga, terkait kendala pada penggunaan mesin PCR dia berharap agar segera diselesaikan. Dan optimalisasi isolator yang sudah tersedia, sebagai ruang isolasi pasien, jika ada temuan kasus.
Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas, berkaitan dengan data input vaksinasi dan PCR inikan teknis. Jadi segera lakukan rapat, nanti hasilnya diberitahukan,” papar dia.
Berkaitan dengan hasil capaian vaksinasi dari tahap pertama, kedua dan boster serta vaksinasi pada jenjang usia, dibeberapa kecamatan dan puskesmas yang masih belum maksimal, karena beberapa kendala. Nizar berharap, dapat segera ditindaklanjuti, dengan membentuk teamwork yang solid. Perbanyak sosialisasi sebagai langkah persuasif, ataupun melakukan vaksinasi dor to dor.
Selain itu, izin keramaian juga perlu dievaluasi dan diperketat dengan protokol kesehatan, walaupun Lingga masih berada di level 1.
“Salah satu solusi itu dor to dor, tim vaksin harus kompak. Walaupun sakit-sakit, karena ini tanggungjawab harus segera dikejarkan,” kata dia.
Dia mengakui, tahun 2022 tidak ada anggaran yang diposkan untuk penanganan covid. Kekurangan itu bisa diantisipasi dnag menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dengan menetapkan status bencana, jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kendati demikian, Nizar berharap hal tersebut dikomunikasikan dengan tim satgas provinsi, apakah dibenarkan atau tidak atau ada petunjuk lainnya dari sisi anggaran. Karena dalam penggunaan BTT harus benar-benar pada hal yang signifikan.
Dia juga berharap koordinasi penanganan covid bersama instansi vertikal makin terjalin untuk kedepan. Namun dia turut bersyukur berkat kerjasama semua pihak yang saling berjibaku, bahu membahu, baik dari TNI-Polri, pemerintah daerah dan masyarakat yang terlibat aktif. Kasus covid sampai hari ini masih landai di Kabupaten Lingga. Tentunya, kondisi yang telah nyaman ini, harus dijaga agar aktivitas tetap berjalan normal, meski sedikit dengan aturan prokes.
“Semoga langkah-langkah kita untuk mengantisipasi covid ini dapat berjalan baik dan baik untuk daerah kita,” jelas dia.
(Prokopim)