Natuna – Batamtimes.co – Kepemimpinan Bupati Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Wan Siswandi bersama Wakil Bupati Rodhial Huda terus bergerak cepat bekerja untuk mewujudkan Natuna maju menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
KEK merupakan kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi dengan manfaat perekonomian tertentu.
Tujuan utama pengembangan KEK adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemertaan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa.
KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi dan berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.
Kehadiran KEK diharapkan membangun kemampuan dan daya saing ekonomi pada level nasional melalui industri- industri dan pariwisata bernilai tambah dan berantai nilai.
Berbagai Keuntungan Daerah KEK
Menurut laman kek.go.id, per 11 Februari 2021 sudah ada 15 Kawasan Ekonomi Khusus yang tersebar di Indonesia. Dari 15 KEK tersebut terbagi menjadi 11 wilayah yang telah beroperasi, dan 4 wilayah yang masih dalam tahap pembangunan.
Untuk beberapa wilayah KEK yang telah beroperasi antara lain: KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Galang Batang, KEK Arun Lhokseumawe, KEK Tanjung Kelayang, KEK Bitung, KEK Morotai, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), dan KEK Sorong.
Sementara itu, untuk KEK yang masih dalam tahap pembangunan di antaranya: KEK Tanjung Api-Api, KEK Singhasari, KEK Kendal, dan KEK Likupang.
Baik yang telah beroperasi maupun dalam tahap pembangunan, wilayah yang dijadikan KEK di Indonesia tentu akan mendapatkan berbagai keuntungan.
Pertama, KEK di beberapa wilayah akan membantu mempercepat perkembangan daerah melalui pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kemudian, KEK akan membantu mengembangkan beberapa sektor, seperti industri, pariwisata, hingga perdagangan di wilayah tersebut.
Ke depannya KEK diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan daya saing di pasar internasional. Sehingga tidak menutup kemungkinan, KEK dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.
Untuk mewujudkan pembangunan daerah yang lebih maju menjadi harapan dan impian setiap daerah. Tak terkecuali, pemerintah Kabupaten Natuna.
Bupati Natuna telah menemui 12 Menteri Jokowi. Terakhir bertemu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) Kamis (17/03/2022) di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Wan Siswandi memaparkan keinginan daerah diwilayah perbatasan NKRI ini untuk membangun daerah maritim Natuna kearah yang baik.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Natuna harus bergerak cepat menjemput anggaran dari pusat. Hal ini disebabkan mengingat minimnya APBD Natuna yang tak memadai.
Jika dibandingkan dengan luas wilayah yang berisi 98 persen laut, dan dua persen lagi daratan namun memiliki keterbatasan kewenangan dilaut yang memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah.
Menurut Bupati Natuna perairan Natuna memiliki arti yang sangat penting dan strategis merupakan batas terluar dari NKRI yang menjadi penentu keberdaulatan negara NKRI.
Oleh karenya, tidak ada kata tidak. Bagi pemerintah pusat untuk tidak mempercepat pembangunan Natuna dan meminta beberapa usulan pembangunan peningkatan infrastruktur dasar, diantaranya persediaan air bersih, listrik, jalan dan jaringan telekomunikasi.
Langkah ini sebut Bupati Natuna, sengaja dilakukan untuk mendesak pemerintah pusat. Melalui Menko Marves agar percepatan lima pilar pembangunan biasa disebut Nawacita Presiden diperbatasan Natuna yang dicanangkan diwilayah pesisir dapat cepat terwujud.
Selain itu, Wan Siswandi juga berharap kepada pemerintah pusat agar wacana Natuna dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi perhatian dari pemerintah pusat.
Dengan pertimbangan Natuna memiliki Sumber Daya Alam yang melimpah dan insfrastruktur penunjang Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) telah tersedia di Selat lampa.
KEK bisa mendorong tumbuhnya sektor kelautan dan perikanan di Natuna. Sebab bidang-bidang yang terkait dengan sektor kelautan dan perikanan nantinya terintegrasi mulai dari produksi, pengolahan, logistik, hingga pasar.
Menteri Luhut Binsar Panjaitan (LBP) merespon pemaparan Bupati Natuna dengan baik dan segera merapatkan usulan KEK ini dengan para Menteri terkait.
Selain Luhut, Wan Siswandi juga menemui langsung Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Sekjend Menteri Dalam Negeri Suhajar untuk memperkuat pengajuan tersebut.
Kunjungan balasan Kemenko Marves
Usai, pertemuan Bupati Natuna bersama Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan (LBP) sebulan lalu.
Kini, giliran kunjungan Asisten Deputi Pengelolaan Ruang Laut dan Pesisir pada Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Muh. Rasman Manafi tiba di Natuna, Selasa (05/04/2022).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Natuna kembali memaparkan nawacita Presiden Jokowi mengembangkan 5 pilar sektor unggulan dalam mengembangan Natuna disektor pengembangan Perikanan dan Kelautan, Minyak dan Gas, Pertahanan dan Keamanan, Pariwisata dan yang terakhir Lingkungan Hidup.
Disisi lain, Wan Siswandi Natuna juga mengungkapkan memiliki hambatan dalam mengembangkan beberapa pilar unggulan nawacita Presiden kendalanya masih mahalnya harga tiket pesawat untuk ke Natuna.
Dia berharap Kementrian Marves bisa memberikan solusi dengan harga tiket yang lebih murah agar kunjungan wisatawan bisa meningkat.
Sementara itu, Asisten Deputi Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rasman, menuturkan kedatanganya berserta rombongan ke Natuna untuk menindaklanjuti.
Kunjungan Bupati Natuna ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bulan lalu.
Untuk membicarakan tentang kemaritiman di Natuna.
Dari pandangan Rasman, Natuna memiliki beberapa potensi. Untuk mengembangkan potensi tersebut harus mengfalidkan data dalam mengembangkan potensi sehingga disaat menyampaikan data kepada Menko Marves sudah valid.
Oleh karena itu, ia pun berharap bantuan dan kerja sama para kepala OPD agar proses memfalidkan data dapat dilakukan dengan cermat dan akurat.
Semoga hasil pertemuan dalam kunjungan ini bisa mewujudkan progres KEK untuk mengembangkan potensi daerah dalam memajukan dan mempercepat pembangunan di kawasan perbatasan Natuna.
Liputan khusus
(Pohan)