Deli Serdang – Batamtimes.co – Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Hasto Atmojo Suroyo mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi dalam penanganan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Ia mengungkapkan, LPSK sering menangani kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan perempuan.
“Setiap Minggu, kami mengadakan rapat paripurna untuk memutuskan permohonan yang masuk. Dan setiap Minggu kami mendengar sesuatu yang sangat luar biasa yang sebelumnya tidak terbayang sama sekali,” ungkapnya pada Peringatan Hari Kartini Provinsi Sumut yang digelar di Hotel The Hill, Sibolangit, Deli Serdang, Selasa (30/4).
Salah satu contoh kasus yang disorot Hasto adalah kasus perkosaan yang dilakukan oleh ayah terhadap anak kandungnya sendiri. “Gimana ada seorang ayah memerkosa anak kandungnya? Ini adalah tantangan kita semua,” tegasnya.
Hasto juga mengungkapkan, LPSK telah menerima mandat dari negara untuk menangani berbagai kasus, termasuk kekerasan dalam rumah tangga. “Selama ini, Indonesia telah mengalami ribuan kasus kekerasan dalam rumah tangga. Tugas kami tidak mudah,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Hassanudin, menandatangani Nota Kesepakatan tentang perlindungan korban dengan LPSK. Kerja sama tersebut diharapkan dapat menekan kasus kekerasan pada anak dan perempuan di Sumut.
“Saat ini banyak kekerasan seksual pada anak dan perempuan yang kita lihat, itu yang muncul di permukaan, atau ketahuan, oleh sebab itu kerja sama ini sangat penting dan diharapkan dapat menekan kasus-kasus tersebut,” kata Hassanudin.
Dengan berbagai kasus yang terus menantang, LPSK terus berupaya memberikan perlindungan dan keadilan bagi para korban kekerasan dalam rumah tangga di Indonesia.
Sebelum menutup sambutannya, Hassanudin sekali lagi mengucapkan selamat Hari Kartini kepada para perempuan yang berdaya, berkarya, dan berdampak bagi dunia, serta menekankan pentingnya kolaborasi untuk menciptakan Sumatera Utara yang lebih baik.
(Red/Dedy)
