Oleh : Budi karya utama
Pimpinan Umum
Pagi ini Senin,6 Januari 2025 ditemani dengan secangkir Kopi di Morning Bakry (Morbek) greandland ,cukup sunyi ditempat ini tidak biasanya sepagi ini tepat dipukul 09:00 Wib sudah pasti sangat ramai .
Ini catatan redaksi www.batamtimes.co di awal tahun 2025,dan akan menjadi trending editorial media ini sepanjang Tahun.
Baca Juga : Program Makan Bergizi Gratis dimulai 6 Januari 2025,Syarat ini perlu dipenuhi
Seperti harapan media Batamtimes tahun ini tidak ramai seperti pagi ini, semua berjalan lancar .
Catatan pertama Soal di mulainya program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai hari ini Senin (6Januari 2025),untuk sekolah- sekolah di seluruh Indonesia.
Semoga pendistribusian tidak terjadi kendala di tahap awal.Begitu juga dengan pembagian ke sekolah sekolah tidak akan mengalami kendala.
Tapi agak sangsi bisa sukses ,terutama dengan harga yang hanya Rp 10 ribu mungkinkah ini mencukupi.
Begitu juga dengan pendistribusian luar daerah seperti antara Jawa ,Pulau Kalimantan dan Kepri sudah tentu terjadi disparitas harga.
Namun penulis sebagai pimpinan Umum di media www.batamtimes.co , cukup optimis program MBG ini bisa berjalan di tahap awal,apalagi dijalankan dengan evaluasi terus menerus
Kemudian ada keikutsertaan TNI disana pasti aman ada aparat terkait ikut serta sebagai satu mitra yang bisa membantu kesuksesan program MBK.
Selain hal- hal ini kedua ,jika untuk dibatam yang menjadi perhatian Redaksi www.batamtimes.co soal Rempang – Galang terkait proyek Nasional Rempang Eco-City yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) , digagas Presiden Jokowi.
Di Awal BP Batam melalui Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait optimis kawasan Rempang dan Galang wilayah kerja dari BP Batam dapat di gunakan sepenuhnya untuk hakekat hidup orang banyak, karena Hak Pengelolaan Lahan (HPL) Pulau Rempang berada di BP Batam.
Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana merelokasi seluruh penduduk Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau yang berjumlah lebih kurang 7.500 jiwa.
Relokasi itu dilakukan untuk mendukung rencana pengembangan investasi di Pulau Rempang. Rencananya di Pulau Rempang akan dibangun kawasan industri, jasa, dan pariwisata dengan nama Rempang Eco City.
Proyek yang digarap PT Makmur Elok Graha (MEG) itu ditargetkan bisa menarik investasi hingga Rp 381 triliun pada tahun 2080.
Proyek pengembangan Rempang Eco City itu, akan berdiri diatas lahan seluas 8.142 hektar, dari 17.600 hektar, luasan lahan di Rempang.
Dari data media www.batamtimes.co Proyek Rempang Eco-City juga telah termasuk dalam Program Strategis Nasional sebagaimana termaktub dalam Permenko Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023
Rencana pengembangan wilayah Rempang telah dimulai sejak 2004 berdasarkan Akta Perjanjian No. 66 Tahun 2004 kerjasama antara BP Batam dan Pemerintah Kota (Pemkot) Batam dengan PT Makmur Elok Graha (MEG).
Lalu, PT MEG resmi menjadi nakhoda untuk mengembangkan kawasan seluas 8.000 hektar itu pada 12 April 2023 , ditandai dengan Peluncuran Program Pengembangan Kawasan Rempang di Jakarta.
Namun rencana tersebut mendapat penolakan terakhir pada Rabu, 18 Desember 2024,Konflik Rempang kembali memanas setelah puluhan petugas PT Makmur Elok Graha (MEG) menyerang posko warga penolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.
Selanjutnya, editorial media www.batamtimes juga akan membahas ketiga isu- isu seputar pengusuran lahan seperti yang terjadi di Tembesi Tower dan isu
penggusuran di Baloi Kolam.
Semoga Batam bisa aman hingga akhir Tahun 2025,Program kepala daerah terpilih juga bisa Joss menghadapi suasana berisik yang pasti akan mewarnai perjalanan tahun ini.
Kepala daerah baru, bisa mengiring hingga Gol manis tanpa harus ada hingar- bingar ,seperti seruput kopi pagi ini tanpa berisik…(*)