Disperindag Batam Usulkan Penambahan Kuota Gas Elpiji 3 Kg Tahun 2025

0
51
Keterangan foto : Seorang ibu sedang melakukan pembelian Gas melon 3 KG.(IST)

Batam – batamtimes.co – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam mengusulkan penambahan kuota gas elpiji bersubsidi 3 kilogram (kg) untuk tahun 2025. Langkah ini diambil untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat, pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Batam.

Kepala Bidang Perindustrian dan ESDM Disperindag Kota Batam, Januar Arka, mengatakan bahwa tahun ini Batam telah mendapatkan peningkatan kuota sebesar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, kuota gas elpiji yang diterima mencapai 42.095 metrik ton.

Namun, untuk tahun 2025, pihaknya mengusulkan kuota ditingkatkan menjadi 50.852 metrik ton, yang setara dengan 16.950.497 tabung gas 3 kg.

“Kuota sebesar itu diharapkan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Batam, termasuk rumah tangga dan UMKM, terutama dengan ekonomi Batam yang tumbuh 7 persen,” ujar Januar pada Jumat (17/1).

Januar menegaskan bahwa harga gas elpiji 3 kg tetap dipatok pada Rp21 ribu per tabung, sesuai ketentuan yang berlaku. Konsumsi rata-rata rumah tangga, menurut data, mencapai tiga tabung per bulan.

“Dengan kuota yang diajukan ini, kami optimistis kebutuhan akan terpenuhi, kecuali jika terjadi gangguan distribusi akibat cuaca buruk atau kerusakan teknis,” jelasnya.

Kepala Disperindag Kota Batam, Gustian Riau, turut menyampaikan bahwa penambahan kuota juga bertujuan mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UMKM), yang berdampak langsung pada peningkatan kebutuhan gas elpiji di Batam.

“Semakin banyak usaha yang tumbuh, semakin besar konsumsi gas. Oleh karena itu, kami mengusulkan penambahan kuota agar kebutuhan pelaku UMKM tetap terpenuhi,” ujarnya.

Gustian juga mengungkapkan bahwa kelangkaan gas elpiji sempat terjadi beberapa waktu lalu akibat cuaca buruk di perairan Kepulauan Riau. Tingginya ombak menghambat pengiriman dari Tanjunguban ke Batam, sehingga pasokan sempat terganggu.

“Jika ada keterlambatan pengiriman satu hari, dampaknya bisa dirasakan selama dua hari di Batam. Cuaca buruk menjadi tantangan utama distribusi,” terangnya

Dengan usulan penambahan kuota ini, Disperindag optimistis kebutuhan gas elpiji 3 kg di Batam pada 2025 akan tercukupi. Selain menjaga stabilitas pasokan, langkah ini diharapkan dapat memastikan harga tetap stabil di masyarakat.

“Kami berharap dengan penambahan kuota ini, masyarakat tidak perlu khawatir lagi. Kami terus berupaya menjaga ketersediaan gas agar mendukung kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi Batam,” tutup Gustian Riau.

 

Penulis : Adi

Editor : Pohan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here