BP Batam Gelar Diskusi Pengembangan Ekosistem MRO di Bandara Hang Nadim

0
147
Keterangan Foto : Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto.(ist)

Batam – batamtimes.co – Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) melalui Pusat Pengembangan KPBPB dan KEK mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bertema Pengembangan Ekosistem MRO melalui Implementasi Rencana Induk Bandara Hang Nadim. Kegiatan berlangsung pada Kamis, 23 Januari 2025, di Ruang Balairungsari, Gedung Bida Utama.

Diskusi dibuka oleh Anggota Bidang Kebijakan Strategis BP Batam, Enoh Suharto Pranoto, didampingi Anggota Bidang Administrasi dan Keuangan, Alexander Zulkarnain.

Enoh menjelaskan bahwa pengembangan ekosistem MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) di Bandara Hang Nadim didasarkan pada Keputusan Menteri Perhubungan No. 47 Tahun 2022 tentang Rencana Induk Bandara Hang Nadim. Fokus ini juga selaras dengan RPJMN 2025-2029 dan RKP 2025 yang bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

“Target investasi di KPBPB Batam difokuskan pada pengembangan industri strategis yang memiliki nilai tambah tinggi, termasuk industri kedirgantaraan,” ujar Enoh.

Ia juga menggarisbawahi enam prioritas pengembangan industri strategis di Batam, yaitu:

  1. Hub logistik internasional.
  2. Industri kedirgantaraan.
  3. Industri ringan dan bernilai tinggi.
  4. Industri digital dan kreatif.
  5. Pusat perdagangan dan keuangan internasional.
  6. Pariwisata kesehatan yang terintegrasi.

Enoh menyoroti potensi besar industri MRO ke depan, dengan KEK Batam Aero Technic (BAT) sebagai pelaku utama. Saat ini, KEK BAT memiliki luas 30 hektare dengan rencana perluasan hingga 108 hektare di luar kawasan ekonomi khusus dengan status FTZ.

“KEK BAT sudah menunjukkan performa yang sangat baik. Kami optimis potensi industri MRO di Batam akan semakin berkembang,” kata Enoh.

Diskusi tersebut menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, seperti Kasubdit Kelikudaraan DKPPU Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Udi Tito Priyatna; Acting President Director Batam Aero Technic, Riki S. Suparman; dan Direktur Politeknik Batam, Bambang Hendrawan. Diskusi dipandu oleh Kepala Pusat Pengembangan KPBPB dan KEK, Irfan Syakir.

KEK Batam Aero Technic merupakan industri MRO terbesar di Indonesia dengan fasilitas unggulan, seperti 23 hanggar airlines dan dua fasilitas pengecatan pesawat. Melayani 12 maskapai penerbangan serta memiliki tujuh sertifikasi internasional, KEK BAT menargetkan menjadi lima besar pemimpin pasar MRO di kawasan Asia Pasifik.

Dukungan SDM Lokal
Dari sisi sumber daya manusia, Politeknik Batam menyatakan kesiapan mendukung pengembangan industri MRO di Batam. Kampus ini menawarkan program studi yang relevan untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten di sektor MRO dan KEK.

Diskusi ini juga dihadiri para akademisi serta mahasiswa dari Politeknik Batam dan Universitas Batam (UNIBA) yang menempuh studi terkait MRO, menandai sinergi antara dunia industri dan pendidikan.

Dengan komitmen dan kolaborasi ini, pengembangan ekosistem MRO di Batam diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkokoh posisi Batam sebagai pusat industri strategis di Indonesia.

 

Penulis : Adi

Editor : Pohan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here