Masuk Fakultas Kedokteran: Tantangan, Seleksi, dan Kisah Sukses Mahasiswa Cumlaude

0
143
Keterangan Foto : Fakultas Kedokteran UI merupakan sekolah kedokteran pertama di Indonesia. Usianya kini sudah hampir satu abad.(ilustrasi)

Batamtimes–  Masuk ke fakultas kedokteran adalah impian banyak siswa, namun perjalanan menuju gelar dokter penuh dengan tantangan. Persaingan dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), SBMPTN, dan UTBK sangat ketat, sehingga persiapan matang menjadi kunci utama.

Ujian masuk kedokteran mencakup mata pelajaran seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris. Selain penguasaan materi, kemampuan logika serta strategi belajar juga menentukan keberhasilan calon mahasiswa dalam menembus jurusan kedokteran.

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Dr. dr. Handayani, M.Kes, menekankan pentingnya persiapan sejak dini. “Siswa SMA, khususnya dari jurusan IPA, sudah bisa mendaftar ke FK sejak kelas 2. Jadi saat kelas 3, mereka sudah tahu apakah diterima atau perlu mencoba lagi,” ujar Handayani, seperti yang dikutip media www.batamtimes.co .

Seleksi masuk FK Unusa dilakukan secara bertahap. Jika gagal dalam seleksi pertama, siswa masih memiliki kesempatan untuk mencoba kembali dalam batas waktu tiga tahun sejak lulus SMA.

Handayani mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor utama yang menentukan keberhasilan calon mahasiswa kedokteran:

  1. Nilai akademik yang kuat, terutama di bidang IPA seperti Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika.
  2. Minat dan kemauan tinggi, karena kuliah di kedokteran membutuhkan komitmen jangka panjang.
  3. Dukungan finansial, mengingat biaya kuliah kedokteran tidak sedikit.

Selain itu, seleksi juga mencakup tes akademik, psikotes, tes bahasa Inggris, serta Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) untuk mengukur kesiapan mental mahasiswa. Tes buta warna juga wajib dilakukan karena berkaitan dengan analisis kesehatan pasien.

Kisah Sukses: Naura Hidayat, Lulus Cumlaude dari FK UGM

Di tengah tantangan berat dalam dunia pendidikan kedokteran, ada banyak kisah inspiratif. Salah satunya adalah Naura Hidayat, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berhasil meraih predikat Cumlaude.

Naura menyelesaikan studinya dalam waktu tiga tahun sembilan bulan dan bahkan dipercaya mewakili wisudawan di acara kelulusan UGM. “Saya tidak menyangka bisa lulus Cumlaude. Tapi saya bersyukur tidak hanya lulus tepat waktu, tetapi juga menjadi salah satu lulusan terbaik,” ujarnya kepada tim Humas UGM.

Selama di FK UGM, Naura tak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan. Ia pernah menjadi Asisten Mahasiswa di Laboratorium Keterampilan Klinis untuk angkatan 2020, anggota CIMSA UGM, serta terlibat dalam kepanitiaan PPSMB Morfogenesis.

Skripsi Naura membahas keselamatan berkendara, dengan meneliti perbedaan cedera kepala pada korban kecelakaan yang menggunakan helm dan yang tidak. Penelitiannya diselesaikan dalam waktu sekitar tiga hingga empat bulan, meski jadwal kuliah kedokteran sangat padat.

Tips Lulus Cumlaude dari Fakultas Kedokteran

Naura berbagi beberapa tips yang membantunya sukses dalam studi kedokteran:

  1. Manajemen Waktu yang Baik
    • Prioritaskan tugas berdasarkan urgensi.
    • Kerjakan tugas dengan efektif dan efisien.
    • Tetapkan tanggung jawab atas tugas yang diberikan.
  2. Teknik Belajar yang Efektif
    • Menggunakan metode Pomodoro: belajar 45–50 menit, lalu istirahat 10 menit.
    • Menyesuaikan intensitas belajar dengan tingkat kesulitan materi.
  3. Mengatasi Rasa Malas
    • Jika menunda tugas, segera menebusnya dengan mengurangi waktu istirahat.
    • Menjaga motivasi dengan mengingat tujuan akhir.

Naura membuktikan bahwa dengan disiplin, kerja keras, dan strategi yang tepat, seseorang bisa sukses di fakultas kedokteran tanpa harus mengorbankan keseimbangan antara akademik dan kehidupan pribadi.

Bagi calon mahasiswa yang ingin masuk fakultas kedokteran, kisah Naura bisa menjadi inspirasi bahwa perjalanan panjang menjadi dokter memang penuh tantangan, tetapi sangat mungkin untuk diselesaikan dengan gemilang.

 

Penulis : Sam

Editor : Pohan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here