Vendor Apple Mulai Investasi di Indonesia, Bangun Pabrik AirTag di Batam

0
411
Keterangan foto : Ilustrasi

Jakarta – batamtimes.co –  Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa investasi Apple yang masuk ke Indonesia berasal dari vendornya, bukan langsung dari perusahaan teknologi asal California itu.

Menurut Rosan, pola investasi melalui vendor bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain seperti India, Vietnam, dan Malaysia.

“Ini seharusnya saya koreksi ya, yang investasi itu bukan Apple, tapi vendornya Apple. Karena itu yang mereka lakukan, baik di India, di Vietnam, di Malaysia, maupun di Indonesia,” ujar Rosan dalam keterangannya di Kantor BKPM, Jumat (31/1/2025).

Rosan mengungkapkan bahwa vendor Apple yang pertama kali berinvestasi di Indonesia adalah vendor AirTag. Ia optimistis bahwa langkah ini akan membuka jalan bagi vendor-vendor Apple lainnya untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

“Vendor yang pertama adalah AirTag. Dan ini adalah investasi yang akan diikuti oleh vendor-vendor lainnya. Jadi, pertumbuhannya akan menjadi bagian dari value chain Apple. Insyaallah, investasi ini akan terus berjalan,” jelas Rosan.

Saat ini, Indonesia baru menerima investasi dari satu vendor Apple, sementara di Malaysia sudah ada lebih dari 35 vendor. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meyakinkan Apple agar semakin banyak vendor yang berinvestasi di Indonesia, seperti yang telah terjadi di negara-negara ASEAN lainnya.

Pembangunan Pabrik AirTag di Batam

Sebelumnya, pada 7 Januari 2025, Rosan Roeslani bertemu dengan Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman, di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Apple menyampaikan komitmennya untuk membangun pabrik AirTag di Batam dengan nilai investasi tahap pertama mencapai US$1 miliar.

“Pembangunan tahap pertama akan dimulai sesegera mungkin dan ditargetkan selesai pada awal tahun 2026,” ungkap Rosan.

Rosan juga menjelaskan bahwa investasi ini merupakan awal dari ekspansi lebih besar. Apple akan mengundang lebih banyak vendor ke Indonesia, seperti yang telah mereka lakukan di Thailand dengan lebih dari 23 vendor dan Vietnam dengan lebih dari 30 vendor.

Pabrik AirTag di Batam ini diproyeksikan akan menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja, memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan industri manufaktur di Indonesia.

Dengan langkah ini, Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat manufaktur teknologi di kawasan, sekaligus membuka peluang bagi investasi teknologi lainnya di masa depan.

 

Penulis : Sam

Editor : Pohan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here